" Narina!!!!!!!! Malika!!!!!!!! Cukup!!!!!!!!! " suara bariton itu berhasil membuat Narina dan Malika diam tak berkutik.
" kalian apa-apaan sih!!!!!! kalian pikir kalian hebat!!!!! " cerca Sammy
" seharusnya Lo tanya sama sepupu Lo yang sok berkuasa ini, ngapain dia ngerjain Alzyas dengan cara kampungan kayak gitu!!!!! " tunjuk Narina dengan penuh emosi.
kelima pasang mata itupun tertuju pada Alzyas yang sudah di atas pohon sedang berusaha untuk mengambil seragam nya yang tergantung di sana.
" gue udah bilang, gue nggak ngelakuin itu!!!!! "
" Masih mau ngelak Lo!!!!!! "
" DIAM SEMUANYA!!!!!! bacot kalian nggak penting tau nggak!!!!!! " bentak Aditya membuat Narina dan Malika menciut.
" Alzyas, Lo turun sekarang " pinta Aditya
" nggak!!!!! seragam gue masih disana Aditya " tunjuk Alzyas pada ujung ranting pohon
" biar gue yang ambilin, sekarang Lo turun " pinta Aditya
" gue bisa sendiri, gue nggak butuh siapapun!!!! " Alzyas bersikeras pada ucapan nya
" Lo nggak usah keras kepala Alzyas!!!! sekarang Lo turun!!!!!! " pinta Aditya dengan tegas.
Mendengar ucapan Aditya yang begitu tegas membuat Alzyas terdiam.
" ayok turun " Aditya mengulurkan tangannya, untuk menyambut Alzyas.
Entah apa yang membuat Alzyas sekejap mendengar kan dan menuruti perkataan Aditya, dengan berhati-hati Alzyas mencoba untuk turun, baru akan menurunkan kakinya, Alzyas justru terpeleset.
" Alzyas!!!!!!!!!!!! " pekik mereka yang ada disana
Beruntungnya dengan sigap Aditya menangkap Alzyas agar tidak terjatuh ke tanah. Dan itu membuat teman-teman nya bisa bernafas lega.
" Lo nggak apa-apa kan? " Aditya menurunkan Alzyas dari gendongan nya dengan raut wajah yang begitu khawatir.
" gue nggak apa-apa, cuma kaget aja " jawab Alzyas dengan tersenyum kecil
" ada apa ini, Aditya, Sammy, kenapa terjadi keributan disini??? " seorang guru BK datang menghampiri mereka
" mampus " gumam Mega dan Rani
" aduh mati Lo Nar, pak Herlambang muncul lagi " batin Joko " bisa abis Lo Narina di hukum sama ni orang "
" Narina sama Malika berantem Pak " sahut salah satu siswa yang ada disana
" diem Lo!!!! " Malika menekan kan suaranya
" itu pak, Narina nuduh Malika curi seragam nya Alzyas " ucap Rani
" emang bener dia pelaku nya pak!!! " balas Narina
" CUKUP!!!!!! Narina, Malika, Alzyas kalian ikut bapak ke ruang BK sekarang!!!!! " ucap pak Herlambang dengan tegas dan tak ingin di bantah.
" tapi Pak saya- " Malika masih berusaha membela diri
" tidak ada tapi-tapian, sekarang juga kalian bertiga ikut bapak ke kantor!!!!!! yang lainnya BUBAR!!!!! "
Pak Herlambang mendahului mereka menuju ruang BK, sementara Malika menatap Narina dan Alzyas secara bergantian sebelum berlalu pergi.
Setelah Alzyas, Narina, dan Malika menghadap ke ruang BK, ketiga gadis itu mendapatkan hukuman dari Pak Herlambang untuk membersihkan seluruh toilet wanita, setelah itu mereka harus berdiri di depan tiang bendera hingga jam mata pelajaran terakhir berakhir.
" ya ampun kasian banget sih mereka " ucap Farah
" bener banget, tapi kok kak Alzyas juga ikut di hukum sih kan dia yang jadi korban " balas Indah
" kalian kayak nggak tau pak Herlambang aja, dia kan emang seenaknya kalo ngasih hukuman " sahut Milly.
" Lo nggak mau nyamperin kakak Lo? " tanya Indah " bukannya selama ini Lo selalu bantuin dia, kok sekarang nggak? "
" percuma, kalo kebaikan gue selalu nggak dihargain sama dia, gue juga punya batas kesabaran " jawab Milly datar.
Setelah membersihkan seluruh toilet, sekarang ketiga gadis itu sudah berdiri di tengah lapangan upacara untuk melanjutkan hukuman mereka.
" ya ampun panas banget sih, bisa gosong nih kulit gue, udah perawatan mahal-mahal " gerutu Malika
" mampus, biar jadi burik Lo sekalian " ejek Narina, sedang kan Alzyas hanya diam saja.
" ini semua gara-gara Lo "
" enak aja gara-gara gue, kalo Lo mau ngaku di depan pak Herlambang kita nggak bakalan di hukum kayak gini!!!! "
" gue udah bilang, kalo gue nggak ngelakuin itu anjirrrrr!!! "
" alah, Lo cuma ngeles aja supaya Lo nggak dapet hukuman lebih berat dari ini ya kan, ngaku aja Lo!!! "
" Lo berdua bisa diem nggak sih!!!!! kepala gue sakit tau nggak dengerin ocehan Lo berdua " Alzyas mulai geram karena Narina dan Malika terus saja beradu mulut.
" salahin temen Lo ni, sembarangan aja nuduh orang!!!! "
" eh gue nggak nuduh ya, gue ngomong fakta!!!! "
" kalo Lo hanya ngomong dan nggak ada bukti nya, itu sama aja Lo menuduh gue!!!!!! "
Baru saja Narina hendak menjawab langsung di halangi oleh Alzyas.
" mendingan sekarang kalian diem, dari pada hukuman kita di tambah lagi sama pak Herlambang " ujar Alzyas membuat Narina dan Malika diam tak berkutik.
Aditya berjalan ketengah lapangan upacara untuk menghampiri ketiga gadis itu, Malika nampak senang melihat kedatangan Aditya.
" hukuman kalian udah selesai " ucap Aditya
" aaahhhhh akhirnya... " Alzyas bernafas dengan lega begitu pun juga dengan Malika dan Narina.
" kalian juga udah bisa balik lagi ke kelas "
" Aditya ayok " Malika menggandeng lengan Aditya dengan posesif, dan itu tak luput dari pandangan Narina dan Alzyas.
" lepasin tangan Lo " ucap Aditya dengan tajam, membuat Narina tersenyum sinis.
" mangkanya jangan gatel " ejek Narina
" diem Lo nyi pelet!!! " balas Malika, lalu melepaskan lengan Aditya.
Aditya justru, menarik tangan Alzyas kemudian membawa gadis itu pergi tanpa menghiraukan Narina dan Malika disana yang melihatnya penuh tanda tanya.
" Lo mau bawa gue kemana? "
Aditya tak menjawab pertanyaan Alzyas, dirinya terus menggandeng tangan Alzyas bahkan genggaman itu semakin erat, dan itu sangat dirasakan oleh Alzyas. Aditya tak menghiraukan banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka, dirinya terus berjalan tanpa melepaskan genggaman tangan Alzyas.
" ya ampun, mau dong di gandeng gitu sama Aditya "
" deabak!!!!!!! Alzyas kok bisa sama Aditya "
" fix kayaknya mereka pacaran nih "
" patah hati satu sekolah dong "
" iihhh Alzyas nya aja mungkin yang kecentilan "
" gue nggak salah liat kan Alzyas di gandeng sama ketua OSIS "
" apakah sih balok es mulai cair ya, karena pesona ketua OSIS "
" Alzyas nya aja mungkin yang keganjenan, secara Aditya kan ketua OSIS merangkap capten tim basket sekolah kita "
" wah Malika semakin kalah pamor "
Aditya dan Alzyas seakan memekakkan telinga, mendengar kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh para siswa.
" lepasin tangan gue, gue malu di liatin anak-anak " pinta Alzyas, namun tak diindahkan oleh Aditya.
" Aditya!!!!!! gue malu!!!!! " semakin Alzyas ingin melepaskan genggaman tangan Aditya, semakin erat pula laki-laki itu menggenggam tangan gadis itu.
Aditya membawa Alzyas menuju kantin, setelah mereka berdua duduk, ibu kantin mengantarkan semangkuk bakso dan segelas es jeruk, Alzyas menatap Aditya dengan heran.
" jangan di liatin muluk, buruan makan " pinta Aditya, tanpa bertanya lagi Alzyas langsung melahap bakso yang sudah ada di hadapannya.
" seharusnya Lo nggak perlu sampe manjat pohon, itu bahaya tau nggak!!!!! "
" owh jadi ini alasan kenapa Lo bawa gue ke kantin terus ngasih gue makan, supaya Lo bisa ngomelin gue kan? "
" lebih tepatnya, gue lagi nasehatin cewek kepala batu kayak Lo!!!!! "
Alzyas menatap Aditya dengan kesal, lalu kembali menyantap baksonya.
" Lo itu cewek, ngapain manjat-manjat kayak monyet!!!! kalo Lo jatuh gimana??? "
" eh, gue manjat tu pohon karena ada sebabnya udiiiinnnnnnnnnn!!!!!!! Lo liat sendiri kan, seragam gue di situ!!!! "
" tapi Lo nggak harus manjat, Lo itu cewek, Lo bisa minta bantuan orang lain pakek otak Lo, punya mulut itu di gunain!!!! "
" Lo kok jadi cerewet banget sih!!!!!! "
" gue cerewet juga karena Lo!!!! "
" kok gue? "
" iya karena Lo!!!!! "
" kenapa karena gue? "
" karena- " Aditya menahan ucapan nya, Aditya memandang manik biru kehijauan itu penuh kagum, bulu mata panjang itu bergerak-gerak membuat Aditya semakin gemas pada gadis yang saat ini ada di hadapannya.
Ingin sekali Aditya memeluk gadis itu, namun masih dia tahan, karena dia tidak ingin gadis itu menilai nya sebagai laki-laki buruk.
" nggak apa-apa " ucap Aditya datar
" dasar cowok aneh!!!! " gumam Alzyas namun masih bisa di dengar oleh Aditya.
Jam mata pelajaran sudah berakhir, Alzyas Kembali menuju kelas untuk mengambil tas nya begitupun dengan Narina.
" kalian nggak apa-apa? " tanya Shasa
" Lo liat aja sendiri, nih kulit gue gosong gara-gara di jemur sama tu guru BK killer!!!! "
" kan Lo bisa perawatan lagi Narina "
" Lo mau bayarin? "
" eh, uang jajan gue aja cuma 5% dari uang jajan Lo Maemunah!!!!!!!! "
Narina tak menanggapi ucapan Shasa, dirinya justru fokus pada Alzyas yang masih berdiam diri seperti memikirkan sesuatu.
" Alzyas, are you ok " sentuhan lembut Narina menyadarkan Alzyas dari lamunannya
" nggak apa-apa " Alzyas menghela nafas lelah
" kalo Lo ada masalah, cerita sama kita " bujuk Shasa, Alzyas hanya tersenyum lalu mengangguk
" yuk balik, sekolah juga udah sepi " ajak Alzyas
" eh tunggu gue lupa, nih seragam Lo dari Aditya, tu cowok rela manjat demi ngambil ni seragam " ujar Shasa
" Aditya yang ngambilin ini, gue pikir tu cowok horor becanda doang " batin Alzyas
" cuma Lo yang berhasil buat seorang Aditya most wanted di sekolah ini, sampe segitu paniknya " ucap Shasa sambil merangkul pundak Alzyas.
" Lo belom tau aja, Aditya nyamperin ni orang ke tengah lapangan terus bawa kabur gitu aja kayak nggak liat kalo di sana juga ada gue dan si nenek lampir " sahut Narina
" tapi bentar deh, kalo emang bukan Malika pelakunya terus siapa dong??? " tanya Narina
" Lo tanya pada rumput yang bergoyang " jawab Shasa kemudian berjalan bersamaan dengan Alzyas mendahului Narina yang masih nampak berpikir
" eeeeeeeeeeee kampret Lo berdua!!!!!!! " Narina berlari mengejar kedua temannya itu.