Karna terik sinar matahari menyilaukan kedua netra Hawa, ia menyipit melihat kedatangan taksi yang semakin mendekat.
Hawa masuk kedalam taksi, tanpa mengucap kata pamitan pada Pratama.
"Bye! Pembuat masalah!" sahut Pratama melambaikan tangan, dan memberikan senyum sinis.
***
"Lo pikir gue akan tinggal diam, setelah apa yang lo lakuin sama gue, Heuh!!" gerutu Hawa dalam hati.
Ia pun membuat rencana untuk membalas semua sikap brutal Pratama.
Tak terasa, ia kini sudah sampai di depan rumah.
Taksi berhenti tepat di teras rumah hawa.
Ia membayar dan langsung keluar dari taksi.
Seperti biasa, kondisi rumah saat siang hari pasti sangat sepi, karna di dalam rumah hanya ada Rahman.
Yani pasti berjualan, tentu saja Salma yang sedang menginap tidak akan berdiam diri dirumah.
Hawa masuk dengan wajah datar, ia tidak takut kalau kedatangan nya tak di terima Bapaknya.
Kemudian ia melangkahkan kaki masuk ke dalam.
"Hawa..!" sambut Rahman, dengan wajah yang di tekuk, dan tak ada senyum.