"Lengket lah! ini buktinya aku nempel terus kan sama kamu!" jawab Pratama dan kali ini ia berhasil membuat sang istri tersenyum simpul.
Salma tak menyangka, bahwa aslinya Pratama semenyenangkan ini. Ia merasa hidupnya sangat beruntung bisa menikah dengan pangeran tampan dan baik hati. Untuk perkara kekayaan, Salma tidak terlalu memprioritaskan.
"Yauda, Tama tiduran dulu aja! biar Salma yang mandi duluan ya, Gimana?" Salma berusaha beranjak, "Ooh iya, Salma kan nggak bawa handuk!" Salma menepuk kasar dahinya.
"Tenang aja kalau cuma handuk, disini stok handuk ada lusinan, Sayang!" Pratama mengambil posisi tidur miring dan menatap sang istri yang tak berbusana, dari atas hingga kebawah.
"Kamu mandi dulu aja! Nanti aku antar handukmu, kedalam. Ratu hatiku." Gombal Pratam, saat berkata-kata pun mata Pratama masih menikmati tubuh istrinya yang tak berbusana.