Plakk.
Satu tamparan mengenai pipi putih mulus gadis ini, tamparan yang di berikan lelaki paruh baya, lebih tepatnya ayah kandung dirinya.
"Papa ... " lirih gadis ini memanggil sang ayah dengan tangan yang memegangi bekas tamparan yang menyakitkan itu.
"Jangan panggil saya papa! Saya tidak sudi memiliki anak gadis seperti dirimu!" Ucap lelaki paruh baya ini tegas.
Deg.
Hati gadis ini mendadak sakit mendengar perkataan sang ayah, anak mana yang tidak sakit hati mendengar perkataan itu. Padahal tidak melakukan apapun tapi kenapa dirinya ditampar.
"Engga pa ... jangan bilang sepertu itu pa... " lirih gadis ini tidak suka.
Lalu Queena ingin memegangi tangan laki-laki itu, tapi malah di tepis kasar oleh lelaki paruh baya ini.
Membuat gadis ini makin sedih, padahal dirinya tidak melakukan apapun kepada sang ayah, tapi kenapa lelaki tua ini sangat marah.