"Saya tak akan mencampuri urusan anda, anda bebas dengan hidup anda. Bahkan jika anda mencari pria lain untuk anda pacari asal tak ketahuan saya tak akan peduli," ucap seorang pria.
"Karna anda tahu, saya membenci anda, sangat membenci diri anda. Camkan itu."
"Saya sangat membenci anda."
"Hahaha bisa-bisanya anda gadis miskin yang berkhayal menjadi nyonya."
"Ingat pernikahan ini hanya satu tahun."
"Pernikahan satu tahun."
"Saya sangat membenci anda."
Perkataan itu selalu terngiang-ngiang di dalam benaknya, bahkan gadis ini merasa berada di dalam tempat yang hanya dipenuhi kata-kata tersebut.
Tak tahan dengan kata-kata yang terua terngiang itu gadis ini menjerit.
"Ahhh cukup! Aku gak mau! ... hiks ... pergi ... pergi ... "
"Queena, bangun Queena," ucap seorang gadis yang membangunkan Queena bermimpi.
Mendapat mimpi buruk dan tepukan di pipinya membuat Queena membuka matanya.
"Hiks ... hiks ... aku takut," cicit gadis ini.