Mendengar pengumaman itu keempat orang ini segera berpencar.
"Ayah silahkan tanyakan sama Cs, biar Calvin sama Reno cek di dinding itu." Calvin yang memberi ide.
Lelaki paruh baya ini mengangguk dan masih memeluk sang putri.
"Qia ikut ayah yah, jangan lepasin genggaman ayah." Alex yang berganti menggandeng tangan mungil sang putri.
Gadis mungil ini langsung mengangguk cepat. Lalu keduanya mendekati Cs.
"Selamat malam Tuan Alex, ada yang bisa kami bantu?" Sapa dan tanya Cs tersebut.
"Saya ingin mengetahui kabar penerbangan orang tua dan kedua mertua saya." Ucap Alex datar.
"B-entar ya Tuan, kami cek dulu." Gugup Cs ini karena takut, jika melakukan kesalahan sedikitpun yang menjadi taruhan pasti pekerjaannya.
"Hmm."
Saat Cs itu sedang mengecek nama-nama, Qia menatap sang ayah.
"Ayah ... apa mereka baik-baik saja?"
"Ayah Qia takut."
"Mereka sudah janji wekend nanti mau ajak Qia jalan-jalan."
"Hiks ... hiks ... ayah takut ... "
