Pagi yang cerah tak kalah cerah dengan senyum manis gadis ini saat tersenyum menatap sang bunda.
"Bunda mau bangunin tapi Qia udah bangun aja." Ucap wanita paruh baya tersebut.
"Bunda telat keburu Qia kebangun hihi," kekeh gadks ini.
Diana yang awalnya masih berdiri di ambang pintu langsung mendekati sang anak gadis.
Grep.
Gadis ini memeluk bundanya erat sambil mendusel-dusel persis seperti anak kucing.
Setelag cukup mendusel sang bunda gadis ini mendongak menatap bundanya.
"Bunda ... boleh gak?" Sengaja menggantung ucapan dirinya karena masib ragu jika sang bunda menolak.
Diana mengernyit bingung apa malsud anaknya ini.
"Boleh apa sayang?" Tanya wanita paruh baya ini memastikan.
"Qia mau antar mami sama kak Ashel ke bandara bun," mohonnya.
"Tapi kamu kan sekolah sayang."
"Libur ya bun," mohon gadis ini.
"Astaga mana bisa libur begitu, sekolah sayang."