Masih di tempat dan orang-orang yang sama. Dengan keempat laki-laki tampan dan satu gadis cantik, mereka masih di rooftop, lebih tepatnya ruangan khusus mereka.
"Lo kalo ngomong yang baik dong, masa lo nyumpahin gue susah BAB? Ingin berkata kasar," ucap Farrel tak terima.
"Tapi kan itu salah Farr–"
Belum sempat berbicara tapi sudah di potong oleh Ellard.
"Makan!" Ucap Ellard memotong dengan wajah datar pastinya.
"Qua juga mau makan kok El, tapi Farrel sih ganggu mulu." Adunya membuat sang empu melotot tidak terima.
"Heh kenapa gu-"
"Rel!" Tegur Ellard dengan menatap sahabatnya itu dengan tajam, membuat Farrel langsung menciut.
Farrel memanyunkan bibirnya dengan menatap Qia kesal. "Oke! Makan aja semuanya! Jangan kasih gue!" Ucap Farrel. Lalu laki-laki ini memunggungi Qia.
Qia melirik sekilas dengan pandangan tak kalah kesal. "Siapa juga yang mau kasih Farrel, orang Qia gak mau nawarin juga, Farrel aneh." Gumamnya yang masih didengar Farrel.
