Sebenarnya ketika melihat Faiz muncul tiba-tiba di ruang rekreasi itu membuat Rio agak risih.
Kenapa malah tiba-tiba muncul sih. Apalagi ketika Ana mendekat.
Ia kenal Ana. Walau tak dekat. Cukup sekadarnya saja. Gadis itu bertanya apakah ia bisa bergabung untuk main.
Rio ingin bilang tidak, tapi itu tentu tidak sopan jika menolak toh ini hanya permainan walau ia hanya ingin main dengan Kai.
Tapi sambil tersenyum ia mengiyakannya.
Kesalnya, ternyata gadis itu tak hanya sendiri, ia tiba-tiba malah mengajak Faiz.
Hingga ia mulai menebak ide siapa ini sebenarnya.
Dan sekali lagi ia berkata silakan.
Dari sudut matanya, Rio melirik reaksi Faiz ketika di ajak, tidak terlihat berminat, dan itu membuatnya sedikit senang, sampai akhirnya pria itu bangkit.
Sial, dia menerimanya.
Dan sekarang itu jadi permainan tim.
Rio ingin mengajak Kai berdiri di sebelahnya supaya satu tim. Tapi Ana, sudah lebih dulu berdiri di sebelahnya.
"Mohon kerjasamanya," ujar Ana tenang.
