Karena sudah berteman, Faiz sungguh lupa dengan luka yang berada di tangan Kai, ia juga tak pernah menyinggungnya karena tak berpikir jauh.
Ada apa dengan pikirannya sekarang. Sungguh luka di tangan Kai itu bukan hanya tergores biasa. Bagaimana jika malah terjadi infeksi dan apa katanya tadi, dia merawat lukanya sendiri. Sungguh tak bisa dipercaya.
Ia bahkan tak sadar, kini tangannya mengengam erat tangan Kai menuju lift. Tidak peduli pada tatapan orang-orang yang keheranan.
Mereka segera menyingkir, sambil melirik dengan ekor matanya.
Kalau Kai sendiri sih biasa saja jika dilihat orang lain seperti itu. Tapi tidak dengan Faiz. Pria itu seharusnya tak berbuat demikian, ia harus menjaga sikapnya.
Pasti nanti malah akan timbul rumor tak baik.
Hingga Kai melirik orang lain yang berada di dalam lift sambil memperlihatkan lukanya.
