Chereads / Gemercik di Swastamita / Chapter 2 - 2~ Ketemu lagi

Chapter 2 - 2~ Ketemu lagi

Di ruangan direktur utama seorang wanita yang sudah memasuki kepala empat itu, tengah duduk di kursi kerjanya dengan meja kerja yang terdapat sebuah pahatan nama bertuliskan, ' Suraya Amelia Anindya '

Amelia, dengan rambut bergelombang tergerai sempurna di antara kemeja putih aksen polkadot tengah sibuk dengan berkas di mejanya

"Permisi... "Amelia memalingkan pandangannya, dari arah pintu masuk tampak dua orang pemuda dengan pakaian seragam berbeda memasuki ruangan

"Putra kesayangan ku.... "Ujar Amelia sambil mendekat kearah salah satu laki-laki yang kini tersenyum kepada dirinya

" Ibu direktur yang terhormat...putra anda saya,bukan kak Samudra "Aksa menunjuk dirinya membuat Amelia berpaling menatap Aksa

"Sstt...dia juga kakak mu, kalian berdua tunggu sebentar " Amelia bergegas pergi memasuki ruangan disebelah rak buku kayu

"Sejak kapan putri pertamanya berubah kelamin" gumam Aksa sambil mengikuti Samudra yang kini duduk di sofa

Samudra,pemuda itu hanya membalas gumaman Aksa dengan senyum kecilnya sembari menatap segala penjuru ruangan,seakan mencari sesuatu

" Ada yang Ketinggalan kak? "tanya Aksa

" Hmmm...lo liat cewek pirang disebelah gua tadi? " Samudra masih terus memperhatikan sekitar hingga pandanganya tertuju pada gadis dengan ukuran tubuh di bawah rata-rata mengenakan seragam yang sama dengannya, menatap lekat toples kristal berisikan gula-gula di samping pintu masuk

"Re... " Seketika gadis itu menatap Samudra dengan mata birunya sambil tersenyum culas,dia menghampiri dengan tergesa, segera duduk di samping Samudra yang tersenyum hingga terlihat jelas lesung di pipi kanan nya

Sambil berbisik,"Sam kalau lagi bertamu biasa nya ada yang di suguhkan, kalau Rere minta permen itu dibawa pulang boleh? " Samudra meletakan jari telunjuk di antara bibirnya.

"Ohh putraku, alen junior...lama sekali tidak berkunjung ke rumah tante. Tante masih marah lo kamu nggak bilang beda sekolah sama Sora" Amelia meletakan keranjang minuman di atas meja,sembari menyodorkan segelas lime dingin pada samudra

" Udara sedang panas tante buatkan minuman kesukaanmu"

Aksa menatap jengah ibu nya," Mi... Aksa juga haus lo "

" Itu air...kamu tinggal minum aja, jaga kesehatan sekarang musim orang sakit " Balas Amelia sembari mengambil pena dari meja kerjanya

" Tante kalau suka bedain orang itu nanti mati arwahnya ketahan setengah lo " Amelia menatap sengit gadis bermata biru dengan rambut pirang bergelombang sebahunya yang asyik menikmati air lime dingin

"Ekhm "deheman itu mengalihkan fokus nya

" Jadi seperti email dan surat yang sudah saya kirim tiga hari lalu mengenai kegiatan olimpiade dan leadership yang akan dilaksanakan dalam waktu deket, saya bermaksud untuk secara langsung mengajak Sekolah Laskar Aksara berpartisipasi. Mohon maaf sebelumnya karena hanya saya perwakilan dari Sekolah Pelita Nusantara dikarenakan ketua yayasan Sekolah kami berhalangan jad-"

"Siapa? " Amelia terus menatap lurus ke arah Samudra

"Ya? Ketua yayasan kami? " Samudra menatap bingung sambil melirik aksa yang tampak tidak perduli

"Bukan sam bukan itu, dan berhenti berbicara formal pada tante" Aksa mencibir mendengar ibu nya

"Itu gadis pirang disebelah mu" Samudra mengalihkan pandangannya menatap gadis yang tampak tidak perduli

"Dia Renatta putri ketua yayasan" Ujar nya sembari berbalik arah,

Amelia masih menatap menerka seolah bertemu teman lama

" Adik kelas mu sam? "

" Bukan tante dia kekasihku " Amelia tersentak segera menatap samudra dengan dramatis

" Kenapa kamu punya pacar nggak bilang tante? Kamu sama sora sama aja nggak Ada yang mau cerita, anak kembar macam apa kalian"

"Renatta double t ya, eh habis, tante air Lime nya boleh minta lagi?" Renatta bersender di bahu kanan samudra sembari menggoyangkan gelas lime kosong yang seharusnya milik kekasihnya itu

Belum sempat Amelia menjawab, samudra segera mengalihkan pembicaraan

" Untuk itu tante aku mau minta biodata siswa-siswi yang akan mengikuti olimpiade juga leadership bisa dibantu kan tante? Karena dari sekolah lain sudah mengirimkan "

Amelia menghembuskan napasnya mencoba menenangkan diri

"Permisi..." Suara dari pintu mengalihkan pandangan ke tiga orang itu,terutama Aksa yang memandang lekat gadis bermata upturned eyes

" Lo cewe taksi? Eh bukan maksud nya cewe hujan? Ahh salah-salah si bunga daisy ya bunga daisy"ujar Aksa

"Sam itu cewe namanya taksi bunga daisy disaat hujan? " Samudra menyentil pelan dahi renatta, dibalasnya dengan menjulurkan lidah kemudian, berbalik arah menatap gadis yang sedang terpaku

" CRYSTALIA!!!!" Amelia tergesa berdiri menghampiri gadis itu,menuntun gadis itu untuk duduk disalah satu sofa dekat dengan nya

" Maaf Sebelumnya saya mau mengumpulkan data-data partisipan dari kelas dua belas dan biodata yang mengikuti Olimpiade, karena ketua osis kami sedang tidak Ada jadi saya berinisiatif mengumpulkan langsung atas saran pembina. Maafkan keterlambatan saya"

" Ohh gak apa...ketua osis nya emang sudah menghilang dari tadi sampai batang kakinya gak kelihatan "

"Batang hidung kak " Sambung Aksa menatap renatta sambil mencuri pandang kearah cristali

" Sama aja juga bagian tubuh, ah anak itu memang suka menghilang seperti ayah nya" Amelia tersenyum manis sembari mengusap pelan bahu cristali

" Ah kalau begitu ini saya kumpulkan saja disini ,saya juga mohon pamit sekali lagi terima kasih " Diletakan map itu di atas meja sambil tersenyum, Cristali membungkukan badannya sebagai tanda hormat dan undur diri

" Kalau begitu Sam juga undur diri tante amel, sekalian mencari sora sehat terus tante Salam untuk paman" Samudra berdiri memberi Salam pada Amelia sambil menundukan kepala nya meminta izin pamit pada ibu sahabatnya.

Gadis bermata biru itupun berpamitan pada ibu ketua yayasan Laskar Aksara sambil tersenyum manis," Gula-gulanya enak tante " Langkahnya berlalu mengikuti samudra yang menunggunya di balik pintu keluar

"Mereka manis sekali" Amelia beralih menatap Aksa

"Jadi karena kak Sam sudah pergi,Rudra balik ya mi"

"Sopan lah sedikit Aksara Harudra, atau paling tidak berlakulah manis. Dasar anak dan ayah tidak ada manis-manis nya, huh kenapa tidak Ada yang sepertiku" Amelia menasehati putranya, beranjak dari sofa menuju deretan file di dekat meja kerja

Aksa mengernyit, menunda niatnya melangkah keluar " Kalau semua seperti mami, maka tidak akan ada yang tahu bahwa sebagian dari permennya telah dicuri" Gumam Aksa menutup pelan pintu kantor ibunya dan melanjutkan langkahnya ke area koridor sekolah

🌼🌼

Waktu menunjukan pukul 11.30 siang, tampak para Siswa-siswi berhamburan untuk mengisi perut mereka. Cristali sedang menatap jam tangan berwarna soft cream,lalu berjalan mengarah masuk kedalam mini market sekolah.

Cristali mengedarkan pandangannya menatap setiap makanan dan minuman yang ada di mini market sekolah, sesekali gadis itu mengetuk-ngetuk dagunya seolah berfikir makanan apa yang akan di beli. Sebuah belanjaan kini sudah dipilih Cristali membuat gadis itu kini mulai melangkah mendekat pada meja kasir

"Totalnya dua puluh ribu..."Ujar staff kasir membuat Cristali yang merogoh saku cardigan rajut ungu mudanya, seketika wajahnya berubah menjadi panik ketika dirinya tidak menemukan dompet yang tengah ia cari

" Ada yang bisa saya bantu dik? "Cristali menepuk jidat nya seolah memberi tanda ia melupakan sesuatu, "kak belanjaannya saya can-"

Belum sempat melanjutkan ucapannya seseorang dari belakang kini menyalip antrian membuat Cristali melirik kearah pemuda itu, "belanjaannya di jadi in satu aja kak "

"Eh...!?"

"Cari tempat duduk gih..." perintah Aksa membuat Cristali membulatkan matanya, "udah sana...nanti belanjaannya gua yang bawa"

Cristali menghela nafas,lalu mulai melangkah pada meja panjang yang menempel pada jendela mini market. Manik matanya kini menatap Aksa yang melangkah dengan sebuah nampan kayu yang mendekat ke arah Cristali.

"Lo cowok kemarin kan...? "

"Hmm...dan cowok yang lo liat tadi di ruang direktur utama" Jawab Aksa sambil meletakan air lime dingin dan onigiri yang tadi nyaris di beli Cristali

"Ngomong-ngomong kenapa nyokap gua bisa tau nama lo? " Cristali melirik Aksa yang kini membuka plastik sumpit dengan tatapan bingung

" Nyokap? "

"Lo gak tau gua? "Aksa membalas tatapan Cristali yang kini mengalihkan pandangannya

" Emang lo siapa? "Tanya balik Cristali sambil berusaha membuka minuman yang tadi di bayarkan Aksa

" Aksara Harudra Denandra"Aksa menjulurkan tangannya membuat Cristali meletakan minumannya yang masih tidak bisa dibuka

" Hah...yaaa "Cristali menjentikkan jarinya seolah mengingat sesuatu

" Lo...."wajah Aksa sudah cukup yakin bahwa gadis itu kini mengenali dirinya

"Cowok yang rolling ke Sains A kan? yang di awal pertemuan udah bolos..."Aksa menarik tangannya lalu mengambil minuman Cristali yang kini sudah berhasil di buka oleh dirinya

"Kebetulan banget kalau gitu,nanti waktu di kelas gua bali in payung sama uangnya oke? "Belum sempat menjawab Aksa mengusap wajahnya kasar kemudian kembali bertanya pada Cristali

" Lo beneran gak tau gua? Aksara Denandra? "Cristali menggelengkan kepalanya membuat Aksa kini menarik nafas cukup dalam

" Gua anak pemilik sekolah "

"Oh..."Ucap Cristali singkat sembari membuka pembungkus onigiri nya

" Oh doang...? "Aksa menatap Cristali yang kini mulai menyantap makanannya, "gak ada respon lain gitu? "

Cristali menatap Aksa sambil tersenyum kecil, "emang gua harus gimana kalau gua tau lo anak pemilik sekolah? Biasa aja kali...toh lo juga ikut rolling kelas, pakai baju seragam yang sama dan yang paling penting lo juga warga sekolah di sini kan? "

"Jadi lo sama yang lain gak ada bedanya menurut gua, sama-sama Siswa-siswi LA High School"Lanjut Cristali sambil kembali menikmati onigiri yang ada di tangannya, senyum kecil di wajah Aksa tanpa di sadari oleh siapapun kini mengembang sambil menatap mie instannya

" Cristalia Harunika Wiratmaja "Ujar Cristali membuat pandangan mereka kini beradu pandang

" Hah...lo cewek yang bakalan jadi satu tim sama gua buat lomba Olimpiade Mathematics and science di Pelita Nusantara ternyata. Pantes nyokap gua tau "

"Wah...kalau gitu mohon kerja samanya " Juluran tangan Cristali kini disambut hangat oleh tangan Aksa,membuat gadis itu dapat menatap lekat manik mata Aksa yang juga mantapnya

🌼🌼🌼

"Aksa..."

"Cristali..."

Panggil seseorang secara bersamaan membuat Cristali yang berada di sebelah Aksa kini menatap kebelakang, menatap lekat pemuda yang kini memberikan senyuman hangat pada dirinya. Sedangkan Aksa masih menatap lurus ke arah gadis yang kini mulai mendekat kearah Aksa

"Mau nyari siapa Ar? " Tanya Cristali menatap Arkan yang kini berdiri di hadapannya dengan senyuman yang terpampang jelas di wajahnya

" Gua duluan... "Cristali melirik ke arah Aksa yang kini masuk kedalam kelas, membuat suasana kelas yang tadi nya gaduh mendadak hening seketika

" Aksa...gua belum ngomong ! "Teriak kesal gadis bermata abu-abu itu,sambil menatap Cristali secara sinis sebelum berbalik beranjak pergi

"Cris...lo masih nyari novel nicholas sparks gak? Kebetulan nih gua dapat novel nya edisi terbatas loh...Lo jadi baca enggak?" Tawaran dari Arkan cukup menarik perhatian Cristali, gadis itu menatap buku bersampul cream dengan judul ' NoteBook'

Senyuman gadis itu cukup antusias membuat Arkan dapat menatap manik mata Cristali yang berbinar, "jadi lah...tapi beneran ini boleh gua pinjem? "

Arkan tertawa kecil menatap Cristali yang kini masih menatap buku yang di genggamnya, "iya...pinjem aja sesuka hati lo. Nanti balikin nya waktu lo bener-bener udah bosen baca ceritanya"Arkan mengacak rambut Cristali sebelum dirinya kini melangkah pergi meninggalkan gadis itu

Langkah Cristali tergesa memasuki kelas mendekat pada loker milikinya, jemarinya sudah menekan empat digit pin membuat pintu loker kini dapat terbuka sempurna.

Langkahnya kini mendekat kearah tempat duduk Aksa yang kini terlihat asik dengan ponselnya, " Aksa ini payung lo...sama ini uang yang tadi. Sebelumnya makasih banyak buat batuannya ya "

Tak ada jawaban, Aksa mengambil payungnya lalu menatap Cristali yang masih menjulurkan uang di hadapannya, "gua udah bilang kan waktu itu, kalau misalnya kita ketemu lagi gua bakalan balikin ongkos taxi malam itu. Jadi anggap aja tadi itu gua udah lunasin utang gua sama lo"

" Udah simpan aja buat lo...siapa tau besok ketinggalan dompet lagi kan !?lumayan di saku seragam ada uang "Cristali menarik nafasnya lalu tersenyum kecil pada Aksa

" Oke...tapi lain waktu biarin gua bales budi lo hari ini ya...Soalnya kejadian malam itu gua bener-bener ikhlas bantu lo"

Manik mata Aksa kini menatap Cristali yang beranjak duduk di seberang Brian, bangku no tiga dari depan deket dengan jendela. Membuat Aksa seolah dapat mengawasi aktivitas gadis itu dari tempat duduknya

" Sejak kapan lo kenal sama Cristali? "Tanya Brian

" Eh...Sa hampir gua lupa, tadi lo di cari in sama Fiona "Lanjut Brian yang kini masih menatap Aksa yang duduk di belakangnya, pemuda itu kini sedikit menyenderkan punggungnya pada kursi lalu menatap Brian yang masih menatap nya

" Oh, pantes tadi Laurel nyari gua "

🌼🌼🌼🌼🌼