Chereads / Gemercik di Swastamita / Chapter 4 - 4~Malam Minggu Bersama Takdir

Chapter 4 - 4~Malam Minggu Bersama Takdir

Sabtu pagi di pertengahan bulan, langit tampak cerah seperti biasanya namun kali ini jalanan sekitar perumahan lebih lenggang bukan karena tidak ada aktivitas tapi lebih kepada suasana yang sepi.

Cristali tengah menikmati semilir angin di kursi gantung balkon kamar pribadinya, kini menghela nafas sambil menutup novel yang dipinjamkan Arkan pada pertengahan chapter. Manik matanya menyusuri jalanan sembari sesekali memainkan tangannya pada besi penyangga balkon, sebuah sepeda yang mengarah mendekat ke arah rumah di sebelah Cristali kini membuat gadis itu mengembangkan senyuman kecil di bibirnya

" Miko..."Teriak Cristali membuat Miko yang masih duduk di sepedanya itu menatap Cristali yang melambaikan tangan kearahnya, senyuman hangat dari gadis itu terlihat jelas dari bawah membuat Miko ikut tersenyum sambil membalas lambaian tangan Cristali

" Tumben sendiri...majikan lo mana? "Miko melirik kearah rumah yang berada di sebrang rumah Cristali

" Lo gak liat sepedanya Iel terparkir rapi gak berubah posisi? Itu menandakan bahwa hari ini jadwal quality time bareng Ella, belajar bareng ama Ella, pokoknya semua bareng Ella lah. Oh...iya gua lupa hari ini jadwalnya Ella les privat, terus Iel juga ada latihan lomba Olimpiade. Jadi hipotesis yang paling mungkin adalah hari ini Iel ada di rumah "Jelas Miko membuat Cristali menganggukkan kepalanya paham, manik mata gadis itu kini mengikuti tatapan Miko yang menatap rumah yang berada di sebrang nya

" Mik... "Panggil Cristali membuat laki-laki sedikit mendongak menatap Cristali yang memberikan tatapan bertanya, "bukannya Ella udah bisa naik sepeda roda dua? Terus sepeda roda empat itu punya siapa? Erhan bukannya juga udah bisa? "

Lontaran pertanyaan dari Cristali membuat Miko sedikit tertawa kecil ketika ia mengingat sosok pemilik sepeda itu, "sepupunya Ella yang punya... "

Percakapan dua remaja itu perlahan mulai berhenti, ketika Miko melambaikan tangan perpisahan pada Cristali sebelum dirinya benar-benar hilang dari pandangan. Cristali yang kembali duduk pada kursi gantungnya mengalihkan pandangan pada ponsel yang menyala, sebuah notifikasi dari Id yang tidak dikenal membuat Cristali mengerutkan dahinya

Akdex_A17

Ini gua Aksa

Cristali menganggukkan kepala nya setelah membaca pesan itu, baru saja hendak kembali mengambil novelnya yang tadi sempet ia tinggal kan seketika ponselnya berdering menampakkan Id yang mengechat nya tadi kini beralih menelponnya

"H—hallo... " Ujar Cristali sedikit gugup mengangkat panggilan suara itu

"Ini beneran lo kan Cris? "

"Iya ini gua...ada apa yaaa? "

Tanya Cristali sambil melangkah masuk kedalam kamar nya yang berukuran 4x6 berwarna ungu pastel, pintu geser kaca penghubung balkon dengan kamarnya kini sudah tertutup sempurna membuat gadis itu duduk pada kursi piano digital berwarna putih milik nya

" Ini gua Aksa... "

Cristali menghela nafasnya, " iya...gua udah tau "

"Terus kenapa lo gak balas Chat gua? "

" O-oh iya maaf, jadi maunya apa? "

Terdengar helaan nafas cukup panjang di panggilan suara itu

" Nanti jam dua kita ketemuan di coffee Dream. Kita lanjutin materi kemarin di sekolah "

"Emang lo siapa berani ngajak in gua ketemuan? "

" Gua guru privat fisika dadakan lo! Gini aja deh supaya gak ribet, lo sherlock aja rumah lo nanti gua yang jemput lo "

Baru hendak Cristali menjawab panggilan suara itu kini sudah terputus secara sepihak, membuat gadis itu mendengus kesal sembari menatap notifikasi chat dari Aksa yang terus terlihat di layar ponselnya

Akdex_A17

Kirim sekarang!

Me

Iya...bawel banget jadi cowok!

🌼🌼

Aksa menatap ponselnya sekilas sebuah sherlock kini sudah dikirim Cristali kepada dirinya, beberapa hari bersama dengan Cristali menurut Aksa cukup menarik.

" Rudra..."Teriak seseorang dari bawah membuat Aksa berdecak kesal, langkah nya mulai turun terlihat ada seorang gadis kini duduk di sofa ruang tamu

"Ngapain lo kesini !? "Tanya Aksa tanpa senyuman membuat gadis itu kini tersenyum sembari berdiri menatap lekat pada Aksa

" A—aksa hari ini sibuk enggak? "Tanya gadis itu membuat Aksa mengerutkan dahinya penuh dengan tanya,pada gadis yang kini tersenyum manis kepada dirinya

" Enggak kok Fiona...Aksa enggak sibuk hari ini "Sela laki-laki yang berumur sekitar kepala empat itu dari ruang keluarga yang tak jauh dari ruang tamu, Aksa mendengus kesal menatap gadis itu yang kini masih berdiri di hadapan nya

"Ya udah lo mau gua bantu belajar apa hari ini? Lo tunggu aja di teras belakang...gua keatas dulu ambil buku sama cemilan "Fiona tersenyum antusias menatap Aksa yang mengambil langkah mulai menaiki tangga

" Ajarin gua fisika yah..."Aksa hanya melirik sekilas sebelum tatapan nya kini fokus pada jalan di depan, Amelia yang mengawasi putranya dari ruang keluarga seketika memukul pelan bahu suaminya. Sambil berbisik ia berkata,

" Ngapain sih ngomong kayak gitu, kan siapa tau Rudra keluar sama orang lain...lagian ngapain sih kamu suka benget ngerecokin hidup anak sendiri!? "

" Siapa yang suka ngerecokin hidup anak sendiri sih? Fiona itu temennya Rudra juga...jadi harus saling bantu, lagian Fiona itu masih harus sering di dampingin "Jelas Adelio membuat Amelia memutar matanya malas akan jawaban suaminya itu, manik matanya kini menangkap Aksa yang berpakaian tidak seperti biasanya

" Eh...Kamu mau kemana? "Aksa memalingkan pandangan menatap Amelia yang kini berdiri dengan tatapan bertanya

" Gak kemana-mana "Jawab Aksa singkat membuat Amelia kini makin mendekat kearah dirinya

" Adik kamu aja tau kamu lagi bohong...kamu mau kencan sama Fiona? "Aksa memalingkan wajahnya menatap anak anjing berwarna putih berbulu seperti domba yang berada di sebelah Maminya

" Apa an sih Mi? Rudra mau keluar belajar nanti jam dua bukan mau kencan sama Fiona"

" Sama siapa? Ayo ngaku!"

"Cristalia,temen Olimpiade nya Rudra...temen kelas nya Rudra" Amelia terdiam sebentar sebelum wajahnya terlihat sangat berbinar ketika mendengar nama gadis itu

"O—oh...mau belajar sama Cristalia ketemuan dimana? Siapa yang jemput? " Aksa menghela nafas sambil menatap Amelia

" Di coffee dream...yang jemput Rudra puas!? "

"O—oh...dijemput sama Rudra" Ujar Amelia sedikit berteriak membuat Adelio yang melirik istri nya hanya geleng-geleng kepala

🌼🌼🌼

Aksa melangkah mendekat kearah meja payung berbentuk persegi yang berada di dekat kolam renang, tatapan Fiona kini menatap Aksa yang manarik kursi sebelum dirinya duduk dan meletakkan beberapa cemilan dan minuman serta buku-buku Fisika yang begitu banyak

"Kita belajar semuanya hari ini? " Tanya Fiona sambil menatap Aksa yang kini tengah sibuk memilih satu buku

"Enggak, lo lanjutin soal yang kita kerjain waktu itu " Fiona menganggukkan Kepala nya dan mulai membuka buku dan mengerjakan soal-soal masih tersisa

Fiona yang sesekali mencuri pandang ke arah Aksa, pemuda itu tampak tidak seperti biasanya.Aksa yang terbiasa sibuk dengan nintendo switch berwarna biru muda kini terlihat sibuk melingkar beberapa no dari buku bank soal.

Aksa yang merasa dirinya terus di lirik oleh Fiona kini menghela nafas lalu menatap gadis itu yang kini berusaha memalingkan pandangan nya, "ada soal yang gak bisa? "

Gelengan kepala dari Fiona cukup menjawab pertanyaan Aksa yang kini kembali fokus pada bukunya, "i—itu soal di bukunya buat latihan gua? "

Aksa menutup bukunya, matanya menatap Fiona sebelum beralih melirik jam di tangannya, "A—aksa mau keluar hari ini? "

Fiona kembali berujar membuat Aksa mengambil buku dihadapan gadis tersebut dan memeriksa beberapa soal yang sudah usai di kerjakan, Fiona masih memandang Aksa yang tak pernah tersenyum kepada siapa pun oh bukan Aksa hanya jarang tersenyum dan biasanya pemuda itu akan membagi senyumnya pada orang-orang tertentu saja.

" Soal no empat lo salah...perbaiki sisanya udah bener "Ujar Aksa sambil menyerah kan kembali buku milik Fiona

" Aksa..."

"Apa lagi? Iya gua mau keluar hari ini ...soal yang tadi itu bukan buat lo tapi buat temen Olimpiade gua, puas! " Ujar Aksa kesal membuat Fiona menundukkan kepalanya menggigit jarinya membuat Aksa kini memutar mata nya semakin kesal

"Rudra...Fiona gua bawa roti panggang nih" Teriak Sora membuat Aksa mencoba mengembalikan ekspresi nya, satu buah permen karet rasa mint kini di kunyah Aksa

"M—makasih kak Sora" Ujar Fiona yang kini hanya di balas senyuman kecil dari Sora

"Kak...lo temen Fiona belajar Fisika ya" Seketika Sora membulat kan mata nya ketika Aksa mengambil bukunya lalu meninggalkan Sora yang sedari tadi berteriak memanggil namanya

🌼🌼🌼🌼

Aksa memberhentikan motornya tepat di depan pintu gerbang coklat besar dengan dinding berwarna cream pada rumah berlantai dua mininalis , ia menatap ragu tangannya berulang kali diturunkan saat akan memencet bel yang berada di sebelah gerbang

"Woi...ngapain lo disitu!? " Teriak seseorang membuat Aksa berbalik menatap seorang pemuda yang tengah mengandeng tangan bocah laki-laki berusia sekitar empat tahun

" O—oh gua nyari rumah Cristalia...bener rumah nya yang ini? "Tanya Aksa membuat laki-laki itu mengerutkan dahinya curiga kepada Aksa yang menunjuk rumah yang berada di belakang nya

" Lo kira nama Cristalia itu cuma punya nama temen lo doang? "

"H—harunika Cristalia...itu nama lengkapnya " Jawab Aksa yang tadi mencoba mengingat nama Cristalia

"Setengah populasi manusia yang hidup di dunia ini punya nama yang sama.

Dan lo kira temen lo doang yang namanya kayak gitu,orang yang penting di hidup gua namanya juga sama kayak temen lo. Temen lo punya nama belakang? "Aksa kini mencoba mengingat nama belakang Cristali

" W...Wir-"Belum selesai Aksa menyebutkan nama belakang Cristalia laki-laki itu sudah menyela ucapannya

"Oh...rumah yang lo cari ada di belakang lo"

"Kak Iel...ini udah lima menit pasti kak Ella udah nungguin kita" Ucap bocah laki-laki itu membuat Nathaniel tersenyum lembut sebelum kembali menatap Aksa, yang menundukkan sedikit kepalanya seolah mengucapkan 'Terimakasih', "dan satu lagi gua kasi tau sama lo...nama yang lo sebutin tadi kebalik bukan Harunika Cristalia tapi Cristalia Harunika"

Aksa masih menatap laki-laki yang memiliki wajah cukup tampan dan terlihat sangat baik dan lembut itu, yang kini sudah melangkah masuk kedalam rumah yang berada di sebrang dirinya.

Jemari Aksa kini sudah memencet tombol bel membuat pintu utama kini terbuka, memperlihatkan seorang wanita yang jika dilihat memiliki umur yang sama dengan Maminya turun dari tangga mendekat ke arah pintu gerbang

" Siang tante..."Ucap Aksa sopan membuat wanita yang memiliki rambut pendek berwarna agak coklat itu kini tersenyum kecil pada dirinya

"Mau cari siapa ya? "

"Hmm...begini tante saya Aksa temen sekelasnya Cristali dan juga temen Olimpiade nya. Saya mau ajak Cristali belajar bareng tante"

"Aksa? " Wanita itu mengerutkan dahinya seolah mengingat seseorang ketika menatap lekat wajah Aksa

"Aksara Harudra Denandra tante"

" O—oh...Aksara Denandra, Cristal nya masih di kamar...tante panggil dulu ya. Ayo masuk di tunggu di dalam aja di luar panas "Ujar Ayura membuat Aksa kini mengekor pada langkah wanita itu yang menaiki tangga untuk menuju pintu utama

Aksa yang sudah melangkah masuk kedalam rumah itu cukup takjub melihat penataan ruang yang cukup sederhana namun terlihat sangat elegan dan mewah, Aksa kini di tuntun Ayura untuk duduk di sofa ruang tamu langkah wanita itu kini mendekat pada kulkas yang tak jauh dari sana. Sebuah minuman dingin dan beberapa cemilan kini berada tepat di hadapan Aksa

" Tante Yura nanti ke atas sebentar ya manggil Cristalnya, diminum dulu jangan sungkan-sungkan anggap rumah sendiri "Ujar Ayura dengan langkah mulai mendekat ke arah tangga, Aksa menatap ke sekeliling sambil membuka satu minuman dingin yang ada di hadapan

Foto-foto cukup banyak terpasang di dinding di mulai dari foto keluarga, foto pernikahan kedua orang tua Cristali, foto saat gadis itu masih kecil. Namun seketika mata Aksa tertarik menatap sebuah foto lama tiga orang remaja yang terlihat tidak asing di matanya

" Ayo berangkat "Aksa mengalihkan pandangannya menatap gadis yang kini mengenakan blouse berwarana ungu muda dengan bawahan straight pants yang selaras dengan atasannya

" Ma...Cristal keluar bentar ya"Ujar Cristali sambil mencium punggung tangan Ayura membuat wanita itu tersenyum sambil menganggukan kepala

" Tante,Aksa izin keluar sama Cristali ya tante..."Aksa yang menundukkan sedikit tubuhnya membuat Ayura kini memegang pundak pemuda itu dengan senyuman kecil di wajahnya

" Tante titip Cristal ya..."

🌼🌼🌼🌼🌼

TRINGGG...

Lonceng bel coffe Dream sudah kesekian kalinya berbunyi,terlihat dua remaja yang masih sibuk memeriksa pekerjaan yang mereka berikan satu sama lain kini saling memandang dengan tatapan tajam.

" Soal no dua belas,tiga belas,empat belas,dua puluh satu,dua puluh tiga,sama yang terakhir soal no lima puluh.Salah"Tangan Aksa tanpa dosa menyilang lembar jawaban yang tadi di kerjakan Cristali susah payang

" Eh...dari mananya coba gua salah soal no lima puluh ? Jelas-jelas kunci jawabannya tertara kalau jawaban gua bener !" Ujar Cristali tak terima membuat Aksa kembali menatap Cristali yang menatapnya angkuh

" Fisika pada dasarnya itu ngerjain pakai rumus,dan lo tadi jawab itu cuma pakai insting doang"Cristali memutar matanya kesal sembari kembali menatap lembar jawaban Aksa yang bersih dari coretan hari ini, tatapan mereka kini bersamaan menatap layar ponsel yang terus melihat sebuah notifikasi dari grup kelasnya

CSA ( Calcarina Sains A) 👨🏻‍🔬👩🏻‍🔬

Aricia Naladhipa

Selamat Sore menjelang malam semuanya...kita meet hari ini yah, ibu soalnya gak bisa ketemu kalian secara offline buat 3 minggu kedepan. Jadi ibu bakalan kenalan sama kalian secara virtual...sebentar ibu kirimkan link meet nya

Adt_Briantara

Yah...ini namanya meet dadakan bu, malam minggu nih bu banyak yang gak bisa

Elvina Gistara_Al

Kayak lo laku aja...sok-soak an gak bisa

@Adt_Briantara

Izan

Pakaian bebas kan bu?

Adt_Briantara

Eh...sorry ya Vin cewek tu banyak yang ngantri gua, tapi sayang nya gua aja yang ogah sama mereka. @Aksara_Harudra lo pasti gak bisa kan!?

Cristali melirik ke arah Aksa yang kini membuka leptop nya ketika link meet sudah di bagikan di grup, gadis itu berdecak kesal ketika baterai tab nya ternyata sedang sekarat

" Lo perlu tempat charger? "Tanya Aksa sambil menatap Cristali yang sedikit kebingungan mencari tempat colokan, " Lo duduk di tempat gua aja supaya bisa charger "

Meet virtual kini sudah di mulai dua puluh siswa-siswi Sains A kini sudah lengkap, guru muda dengan rambut bob ombre biru tua kini sudah mulai berbicara di awal pertemuan nya dengan anak didiknya. Absen Siswa-siswi mulai di sebut kan dengan alasan 'supaya lebih akrab '

"Wah...ada dua Harus ternyata disini. Harudra sama Harunika, kalian tau gak artinya Haru dalam bahas Jepang itu apa? " Tanya bu Cia membuat semua lontaran sok tau anak-anak Sains A mulai bersautan

"Iyap bener banget Haru itu artinya musim semi. Kebetulan banget yah dan kalau gak salah kalian juga anak Olimpiade buat lomba di Pelita kan? "Brian yang kini mengaktifkan mikrofon nya mulai berbicara

"Bu kalau kebetulan terus jadi kebetulan itu namanya takdir bu..."

" Iya bu kami perwaki-"Ucap Cristali kini terpotong ketika seorang pelayan kini mendekat sambil meletakkan minuman pesanan dirinya dan Aksa

"Mohon maaf sudah lama menunggu, ini minuman Matcha latte atas nama Cristalia sama kopi Americano atas nama Aksa sudah siap. Terimakasih dan selamat menikmati"

"Aksa lo kencan sama Cristali!? " Ujar Brian dari meet membuat Cristali baru menyadari bahwa mikrofon nya masih menyala, membuat decakan kesal dari Aksa terdengar jelas

"Ngaco lo kalau ngomong..." Ucap Aksa singkat membuat bu Cia kini kembali berbicara

"Sudah...sudah mungkin kebetulan aja, positif thinking aja mungkin gak sengaja ketemu"

Sudah tiga puluh menit dari meet virtual tadi membuat Cristali kini melirik Aksa yang nampak kesal membalas pesan di ponselnya, " Lo bawa jas hujan kan? "

Aksa memalingkan wajahnya menatap Cristali yang kini menatap keluar, deras hujan di langit jingga kini terlihat jelas dari balik kaca jendela membuat Aksa menatap Cristali

" Lo hari ini gak ada acara kan? Soalnya gua gak bawa jas hujan kalau di terobos pun yang ada lo ama gua sakit dan basah kuyup"Ujar Aksa membuat Cristali yang menyeruput segelas matcha latte nya kini mengambil buku Fisika milik Aksa

"Ya udah kalau gitu tunggu ampe hujannya agak reda, gua juga gak ada kegiatan hari ini"

Hujan memang datang tak terduga seperti takdir mempertemukan mereka dengan pertemuan yang terjadi secara kebetulan

🌼🌼🌼🌼🌼🌼