Cintia yang sebelumnya ingin tetap bersikap cuek pada Adiyaksa, akhirnya melunakkan hatinya sedikit. Cintia memilih duduk di atas tempat tidur, hanya saja genggaman tangan Adiyaksa ia lepas meski dengan susah payah. Cintia bahkan baru saja tahu bahwa tenaga Adiyaksa saat sakit juga masih begitu kuat.
Cintia mencoba melirik Adiyaksa yang berubah cemberut karena genggaman tangannya dilaskan. Keduanya hanya saling diam dengan pikiran yang fokus pada hal berbeda. Jika Adiyaksa mencoba memikirkan cara apa yang bisa membuat Cintia memanjakannya saat sakit, tapi Cintia justru bersikap tidak peduli dan dia sudah fokus pada ponselnya yang baru saja dia ambil dari atas meja.
Meski jujur saja, Cintia sangat merasa penasaran dengan vape yang ada di balkon dan kenapa Adiyaksa bisa terlelap di balkon. Bukan bermaksud apa-apa, tapi Cintia hanya penasaran saja dengan apa yang dilakukan Adiyaksa hingga seceroboh itu.