"Ingin makan sesuatu?"
Rachelia sejenak menoleh ketika suara itu mengalun tenang di sebelahnya sebelum menggeleng ringan sebagai tanggapan, meskipun dia tahu Regan tak akan melihatnya.
Hening seperti ini kembali terjadi. Keduanya saling bungkam sesaat setelah meninggalkan rumah sakit tadi. Ya, hari ini kesehatan Rachelia sudah berangsur-angsur pulih dan ia pada akhirnya diperbolehkan untuk pulang ke rumah oleh dokter dan pihak rumah sakit.
Hujan deras serta dinginnya udara dalam mobil memaksa Rachelia mengingat akan sesuatu saat semuanya masih baik-baik saja. Ketika Regan menemukan dirinya di sebuah halte dengan baju basah yang transparan. Hari di mana perasaan cinta itu menghantamnya secara tiba-tiba, hingga nyaris membuatnya tak mampu terlelap di setiap malam hanya karena mengingatnya.