Aileen tidak pernah merasa seburuk itu dalam hidupnya, atau merasa hina sebelumnya.
Setelah pria itu menunjukkan sebuah mimpi buruk kepadanya, dia langsung pergi menjauh meninggalkannya. Pagi itu setelah Lucas kembali menyentuhnya dengan kasar, Aileen hanya bisa menatap kepergian Lucas dengan sesak yang menggumpal di dalam dadanya. Untunglah pria itu pergi tepat pada waktunya karena Aileen sudah tidak bisa menahan air matanya. Begitu Lucas menghilang, Aileen merebahkan kepalanya ke atas ranjang yang sudah amburadul tidak terbentuk lagi, ia menutupi lengannya di atas mata agar ia bisa mendapatkan ketenangannya kembali sekaligus memberikan kesempatan pada air matanya yang mengalir keluar.
Tidak pernah di dalam hidupnya merasakan sakit seperti ini. Rasanya Aileen tidak bisa menggerakkan tubuhnya, semuanya terasa remuk redam tidak tersisa.