Seperti ada tangan tak kasat mata yang menarik tubuh Rachelia dari jurang menakutkan itu. Ia seketika dipaksa bangun dari mimpi buruk yang terasa begitu nyata itu.
Oh God! Apa yang terjadi?
Napas Rachelia seketika berubah tersengal-sengal dan terdengar ngos-ngosan, keningnya dipenuhi bulir-bulir keringat dingin dan bahkan terlihat kelelahan bak seperti baru saja dikejar-kejar oleh sesuatu di dalam tidurnya.
Rachelia langsung mengedarkan pandangan ke sekitarnya dan menyadari bahwa apa yang baru saja terjadi padanya itu hanyalah mimpi semata. Karena sekarang ini dia berada di dalam kamarnya, dan keberadaan Gavino sama sekali tak terlihat. Keberadaannya di dalam ruangan sempit dan gelap dengan Gavino di sana hanyalah mimpi semata.
Rachelia mengusap wajahnya dengan pelan lalu berkata, "Oh Tuhan! Mimpi apa itu tadi?"