Pada akhirnya Rachelia tunduk dan membiarkan Regan melepaskan piamanya yang basah karena memang habis terkena percikan dari bekas muntahannya. Rachelia sengaja membuang pandangannya ke samping, karena ia tidak sanggup menatap mata Regan yang tengah memberinya tatapan menggoda.
Pria itu begitu telaten melepaskan kancing piamanya satu persatu, hingga kemudian saat tiba di bagian dadanya, tiba-tiba gerakan pria itu terhenti. Penasaran dengan Regan, Rachelia menoleh dan menatap raut wajah Regan yang sudah jauh terlihat berbeda. Raut wajah Regan sudah berubah datar, dan dari ekspresinya terlihat menyimpan kemarahan yang besar. Dan Rachelia masih tidak mengerti apa yang membuat Regan marah seperti itu dengan rahang yang berubah mengeras.
"A—apa yang …."
Tangan Regan itu tiba-tiba terulur ke arah dadanya tepat di bagian atas payudaranya, Rachelia tentu saja terkejut dengan gerakan tiba-tiba pria itu sehingga ia berjengit pelan.
