Rachelia membuka kelopak matanya setelah sinar matahari memenuhi ruang kamar. Dia ingat semalam Regan memijat kakinya sampai ia tertidur, rasa nyaman dari pijatan yang diberikan oleh Regan benar-benar membuat kakinya tidak sakit lagi dan membuatnya jatuh terlelap tanpa sadar.
Rasa bersalah karena telah meninggalkan Rega tidur tanpa kata membuatnya tidak enak hati. Mungkin semalam ia benar-benar lelah, perpaduan antara rasa nyaman dari pijatan dan rasa lelahnya membuatnya mudah sekali terlelap. Astaga ....
Dari tangan yang terasa memeluk tubuhnya, Rachelia melihat ke samping—Regan masih tidur—sehingga dia memutuskan membelai wajah suaminya. Semalam Regan benar-benar menunjukkan jati dirinya sebagai suami yang sangat peka, merawatnya dan membuatnya tertidur begitu nyenyaknya seperti sekarang ini. Bahkan Regan memeluknya saat tidur supaya merasa nyaman.