Dengan perasaan gondok luar biasa, Regan pada akhirnya pasrah dan memilih berbaring di samping Xander yang sudah membelakanginya dan memeluk tubuh Rachelia.
Saat Regan bersiap untuk berbaring, ia sempat melihat Rachelia tengah mengulum senyum dan menertawakannya. Melihat hal itu kekesalan Regan semakin menjadi-jadi.
Tidak tahukan mereka kalau saat ini Regan tengah berusaha keras menahan gairahnya yang masih di atas ubun-ubun. Ingin rasanya ia berlari ke dalam kamar mandi dan menuntaskannya sendiri bak remaja tanggung. Hanya saja, Rachelia pasti akan menertawainya kalau mengetahui hal tersebut.
Pada akhirnya Regan memilih memejamkan mata, namun suara Rachelia yang pelan dan terdengar serak kembali mengganggu pikirannya.
"Xander harus bobo, ya. Biar cepat besar dan jadi anak pintar dan kuat."
