Keberanian yang sejak tadi dipertahankan oleh Rachelia kini luluh seketika. Rachelia meneteskan air mata dan merasakan perih entah karena apa. Selama ini Rachelia sering kali melihat kemarahan pria itu yang menggebu-gebu, kebencian yang terlihat jelas ditujukan untuknya. Tetapi saat ini, keangkuhan yang hilang dari sorot matanya, digantikan oleh kepedihan yang tak terungkapkan membuat perasaan Rachelia terenyuh melihatnya. Pria itu nampak hilang tak tentu arah dan pupil matanya membesar. Ia memandang nyalang pada Rachelia. Dadanya naik turun bercampur amarah dan ledakan emosi yang tak terkontrol.
Rachelia tahu betul bagaimana rasa sayang pria pada Valerie. Bagaimana perjuangan lelaki itu untuk adik satu-satunya. Dan ia mengetahui bagaimana pembalasan dendam pria itu selama ini, tentu saja karena pengaruh keadaan adiknya. Hingga setelah mengetahui keadaan adiknya sekarang ini, tentu saja Regan akan kembali marah besar.