Aku dulu merasa kalau sekolah itu nggak penting, karena aku nggak mau jadi orang shok sibuk seperti Mama dan Papa.
Aku berpamitan pada Nenek untuk istirahat sebentar, karena badan rasanya sangat capek.
"Amaira mau istirahat dulu ya, Nek." Pamitku pada Nenek.
Nenek hanya mengangguk sambil mengelus pucuk kepalaku.
Aku pun menuju kedalam kamarku untuk beristirahat, kubaringkan tubuhku sejenak.
****
"Akhirnya kita bertemu kembali, Cantik." Cowok yang kemarin ada dalam mimpiku kembali lagi.
Apakah aku sedang bermimpi?
Itu artinya aku ketiduran, Oh Tuhan, apakah aku nanti bisa bangun kembali.
Kuedarkan pandanganku kesekeliling, lagi dimana aku? Ini bukan tempat yang kemarin.
Tempat ini seperti kamar, apa ini kamarnya.
Kulihat ada banyak foto didinding kamar, foto anak laki-laki kembar.
Foto siapa itu? Siapa mereka?
Tunggu-tunggu, anak laki-laki kembar itu seperti aku mengenalnya.