Tapi kenapa ingin ngomong seperti itu rasanya susah banget ya, tiba-tiba lidah terasa kelu susah untuk bicara.
"Tapi, Pa... " Belum selesai menyelesaikan ucapanku, Papa langsung memotongnya.
" Nggak ada tapi-tapian, kamu dulu kan sudah setuju." Ucap Papa ngotot.
Gimana ini, aku nggak mungkin menerima perjodohan ini.
"Pa, Amaira ini bisa cari pasangan sendiri. Nggak perlu dijodoh-jodohin." Tolakku.
"Kenapa kamu selalu menentang keinginan Papa? Papa hanya ingin yang terbaik untukmu." Ucap Papa Ngotot.
"Yang terbaik untukku hanya menuruti keinginanku, Pa. Bukan menuruti keinginan Papa." Ucapku tak mau kalah.
"Papa nggak mau tau, kamu harus menuruti keinginan Papa." Ucap Papa Keras.
Keinginan Papa nggak pernah bisa ditolak, harus selalu dipenuhi.