Aku tak mendengar pembicaraan Dini, tapi Arkan selalu bilang tidak saat telefonan sama Dini.
Tak berselang lama mereka pun mengakhiri telefonnya.
"Dini tanya apa?" Tanyaku saat Arkan memasukkan kembali handponnya kedalam saku celananya.
"Dia bertanya apakah aku sedang bersamamu." Ucap Arkan.
"Kok kamu bilang tidak, jelas-jelas aku sedang bersamamu?" Tanyaku heran.
"Kamu ingin aku dihabisi sama Papa kamu?" Tanya Arkan sambil memandangku.
"Berarti benar kan apa kataku, kalau Dini menelfonmu karena suruhan Papa." Ucapku serius.
"Kayaknya sih iya, soalnya tadi disana terdengar sangat berisik." Ucap Arkan santai.
"Kamu sih gak percaya apa yang aku bilang, terus sekarang kamu gimana? Apa kamu bakalan balik lagi ketempat rumah kos Nenek?" Tanyaku menghawatirkannya.
"Iya lah, kalau gak balik kesana terus aku mau tinggal dimana, Ra." Ucap Arkan.
Iya juga sih, Arkan mau tinggal dimana coba, cari runah kos saja susahnya minta ampun.