Ya Tuhan.
Maafkan aku.
Aku nggak bermaksud berbohong, aku hanya ingin menjauh dari Zain karena aku hanya mencintai Arkan.
"Zain, didaerah sini memangnya nggak ada bioskop terdekat ya?" Tanyaku untuk mencairkan suasana agar nggak terlalu tegang gara-gara Dini tadi yang menyerobot duduk didepan.
"Nggak ada, Ra. Bioskop hanya ada di kotanya." Jawab Arkan.
"Kira-kira bepara jam perjalanan?" Dini ikut bertanya, mungkin agar lebih akrab dengan Zain.
"1 jam lebih sedikit lah." Jawab Zain sambil fokus mengemudi.
Setelah itu kami semua saling diam hingga sampai diparkiran bioskop.
"Zain, aku pesankan tiket dulu ya, biar nggak kehabisan." Zain hanya menganggung. "Din, lo disini aja ya, nanti masuk bareng Zain aja." Ucapku pada Dini.
"Tapi, Ra....."
"Udah lah, kalian nanti barengan aja masuknya." Kupotong ucapan Dini. Aku tau dia hanya pura-pura.
Bagus banget kan akting Dini.
Aku sengaja hanya memesan 2 tiket untuk Dini dan Zain.