"Iya, aku itu sayang banget sama kamu. Aku sakit hati kalau kamu tersakiti," jawab Alif.
"Tapi, Lif. Aku sebenarnya ingin kamu tahu," kata Airin dengan ragu-ragu.
"Apa?" potong Alif langsung.
"Sebenarnya… salah satu cara yang aku ambil agar aku tidak mudah sakit hati dan terus terbawa perasaan dengan semua hal yang menurutku kurang menyenangkan baik itu tidak sengaja maupun disengaja oleh orang lain kepadaku adalah ya… seperti ini, Lif." Airin tersenyum manis.
"Seperti ini bagaimana? Aku tidak mengerti bagaimana jalan pikiran kamu," ujar Alif.
"Ya, begini. Seperti yang kamu lihat selama ini," sahut Airin.
"Tunggu, bisa tolong kamu jelaskan dengan lebih jelas? Aku benar-benar tidak bisa mengerti apa yang kamu maksudkan, Rin. Otakku nggak bisa menangkap apa yang kamu maksud," kata Alif dengan penuh rasa bingung.
"Akan aku jelaskan sambil naik mobil, aku capek berdiri terus begini." Airin meringis.
"Ya Tuhan…." Alif tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.