"…. Aku akan kehilangan sahabat yang sangat memahami aku. Aku juga tidak mau itu terjadi," lanjut Airin.
Alif menatap mata Airin yang mulai berkaca-kaca menatapnya.
"Maksud kamu kehilangan aku?" tanya Alif sambil mengernyitkan keningnya.
"Permisi, Mas…. Permisi, Mbak…. Mohon maaf mengganggu sebentar, saya mau mengantarkan pesanan martabak coklat kacang wijen atas nama Mas Alif," sela Rian, salah seorang pelayan di tempat ini.
"Oh, iya Mas. Terima kasih," sahut Alif.
"Sama-sama," jawab Rian sambil meletakkan seporsi martabak coklat kacang wijen di meja Alif dan Airin.
"Saya permisi ya, Mas… Mbak… Selamat menikmati," kata Rian sebelum pergi meninggalkan meja Alif dan Airin untuk kembali menyibukkan diri dengan pesanan-pesanan pelanggan yang tiada henti masuk setelah Alif dan Airin datang.