Tommy langsung menyeringai sambil mengangkat alisnya. Bulu kuduknya langsung berdiri karena lehernya geli terkena hembusan nafas dan desahan Selin.
"Mau berapa ronde? 3? 4? Atauu 5?" bisik Selin dengan sangat menggoda.
Tommy semakin merasa bergairah, "Sampai kita berdua kelelahan pokoknya, sampai pagi juga aku jabanin. Pokoknya sepuas kita berdua," jawab Tommy.
Selin mengangguk setuju, dia langsung lupa dengan penatnya hari ini. Wajahnya pun terlihat berseri-seri.
"Sudah, ayo! Kita lanjutin di rumah saja, yuk! Kita pulang sekarang ya? Aku udah nggak tahan," kata Tommy lirih.
Sambil senyum malu-malu dan salah tingkah, Selin hanya bisa menjawab dengan anggukan pelan tanda setuju. Selin dan Tommy secara kompak berdiri bersamaan dari kursi mereka. Selin langsung melingkarkan tangannya ke lengan Tommy. Dia menyandarkan kepalanya ke lengan Tommy. Selin menempel ke pasangan halalnya seperti perangko di amplop surat.
"Jangan dilepas ya, Sayang…" pinta Tommy lirih.