Davina menatap lirih ke arah Rico. Kenapa Rico peka sekali. Ia memang lebih ingin bertemu dengan Ali daripada dia.
"Mau?" tanya Rico sekali lagi.
Davina mengangguk lirih. Ia kemudian mendekati Davina dan berdiri amat dekat di depannya.
"Tapi ini ngga gratis. Di dunia ini enggak ada yang namanya bantuan datang cuma-cuma x ucap Rico.
"Aku enggak punya uang, Mas. Kalau Mas Rico mau bayaran, ngga jadi aja, deh. Enggak apa-apa lah," ujar Davina.
"Siapa yang minta duit? Aku juga ngerti kamu enggak bisa ngasih aku duit. Entar aja aku simpen ini sebagai hutang. Suatu saat aku tagih," ujar Rico.
"Jangan yang aneh-aneh, ucap Davina.
"Iya-iya. Berisik banget," ucap Rico. "Udah , ayo! Mau kujemput malam apa besok?" tanya Rico.
"Malem aja. Aku nggak mau pulang pagi," ujar Davina.
"Hemm, anak baik," ucap Rico sambil menguap kepala Davina.