"Nggak ada. Memang enggak ada yang istimewa dari dia. Tapi itu yang bikin dia istimewa," ucap Ali.
Ucapan Ali terdengar begitu konyol di telinga Ratna. Bahkan siapapun yang melihat akan tahu, Davina sama sekali tak menarik. Bahkan ia tak ada bakat untuk meruntuhkan hati pria manapun.
Tapi Ali, Ali Imron. Pria tampan nan rupawan ini jatuh hati sebegitu gilanya kepada Davina yang bukan siapa-siapa. Apakah Ali dipelet? Atau ada sesuatu di dalam diri Davina yang tak dimengerti oleh Ratna.
Ah, itu tidak mungkin. Ratna hampir sering mendengar siswa lain membandingkan dirinya dan Davina. Dan ada satupun review baik untuk Davina.
Bahkan ada yang sampai dibuat taruhan pun mereka tak mau jikalau mendapat hadiah kencan dengan Davina.
"Davina itu jahat sama kamu. Kamu enggak lihat perlakuan bapaknya ke kamu? Kenapa kamu harus sebego ini, Ali!"
"Kenapa kamu harus begini, Ratna? Davina itu temen sekelas kamu. Coba kamu bayangin kalau dia enggak sekelas sama kamu .... "
