Ali segera menuju ke penjual soto itu lalu lalu segera membayar pesanan mereka–padahal mereka baru memakan setengahnya.
Davina menatap ke arah Ali yang sudah membayar makanan mereka.
"Ayo!" ajak Ali sambil meraih tangan Davina.
"Ma-u ke-ma-na?" tanya Davina heran.
"Udah, ayo," ujar Ali.
Davina pun menuruti apa kata Ali. Mereka segera keluar dari tempat itu dan naik motor kembali.
"Ali kita mau kemana?" tanya Davina.
"Ngomong sama bapakmu," ujar Ali.
Seketika Davina terkejut mendengar ucapan Ali.
"Ali berhenti! Cepetan!" pekik Davina.
"Enggak, kita mesti ngomong ke bapakmu. Aku engga mau hubungan kita sembunyi-sembunyi lagi," ucap Ali.
"Ali berhenti, please. Berhenti!" pekik Davina.
"Enggak, kamu selalu begitu. Kamu serius ngga, sih, sama aku?"
"Kalau kamu nggak berhenti aku lompat!" pekik Davina.
"Jangan, Davina!"
"Makanya berhenti!"
Ali pun terpaksa menghentikan motornya ke tepi jalan. Davina langsung turun dan meninggalkan Ali.
