Chereads / Surrounded By Powerful Men / Chapter 16 - Gurauan

Chapter 16 - Gurauan

⚠️ Before you read this story, please follow my account ⚠️

'Adakah ini dimaksudkan lamaran...?: Selena bermonolog.Wajahnya berona merah.

"Hisss-"Luka tembakan Steven tiba-tiba terasa sakit.

"Kenapa,Tuan Steven?"Tanya Selena Parker.Wajahnya terlihat bimbang.

Ingatan tentang insiden tembakan ketika Steven Hilderson menyelamatkannya terlintas di fikiran.

"Tuan Steven terkena tembakan?"

"Biar saya check belakang,Tuan,ya?"

"Takpe saya okay jer...Sikit je tu..."Steven Hilderson membalas.Lelaki itu tersenyum.Steven juga takut dirinya tidak dapat mengawal nafsu ghairahnya nanti apabila tangan mulus itu menyentuh kulitnya.Namun dirinya merasa senang kerana gadis idaman mengambil berat tentang dirinya.

"Ta,tak,Tuan.Saya akan rasa bersalah nanti,"Mata Selena mula berair.Dia terharu Steven menyelamatkannya.

'Sorry,baby girl,if can't control my lust..."Dia berbicara di dalam hatinya.Steven menghembuskan nafasnya lalu membuka baju-T yang dipakainya dan muncul lah six pack yang menggiurkan.

Selena mendapati balutan luka yang menutupi dada sasa Steven hingga ke bahagian belakang.

Steven kemudian memutarkan tubuhnya membelakangi Selena.Luka itu mengeluarkan darah dan menodai balutan itu.

Selena mendekati Steven Hilderson dan menyentuh lembut belakang Steven.

"Saya akan bersihkan luka,Tuan,"Selena kemudian melilau di sekitarnya untuk mencari medic kit.Steven yang menyedari tindakan Selena menudingkan jarinya ke arah laci.

Selena bergegas ke laci yang ditunjukkan Steven.Gadis itu membuka laci dan mengambil medic kit yang ada di dalamnya dan kembali ke Steven yang berada di hujung katil itu.Dia meletakkan punggungnya di hujung katil di belakang Steven.

Selena membuka balutan yang bercak darah itu perlahan-lahan,bimbang Steven merasa kesakitan.Balutan itu kemudian diletakkan disampingnya.

Selena meniup luka Steven dan menyebabkan Steven tersentak dengan tindakan itu.Lelaki itu ingin mendesah namun ditahannya.

Selena membersihkan luka Steven dengan berhati-hati dengan menggunakan peralatan yang ada di dalam medic kit itu.Setelah itu dia membalutnya kembali menggunakan pembalut baru dengan penuh teliti.Akhinya selesai kerjanya dan bangun dari tempatnya untuk membereskan kerjanya tadi.

Tanpa aba-aba,Steven merenggut tangan Selena lalu merebahkannya di katil empuk itu.Steven menindih tubuh mungil Selena dari atas.Steven memandang Selena.

"A,apa yang Tuan nak bu,buat..."

"You need to pay what you've done,baby girl.You've touch my precious body anyway and yeah...you need to pay,hm?"Ujar Steven.Dia tak lagi mampu menahan ghairahnya.

Selena menelan liurnya.Kini dia berada di bawah seorang lelaki tampan yang sedang menggodanya.

"Ba,bayar?Sa,saya takde duit..."Balasnya.

"Well,what about you pay it with your body?"

Selena tergamam.Dia hilang segala kosa kata saat ini.Wajahnya bertukar pucat dan tidak bereaksi sama sekali.

Kemudian, Selena menutup matanya.Sepertinya merelakan apa yang ingin dilakukan Steven.Tambahan pula Selena bukan yang suka menyimpan hutang dan dia tiada wang untuk membayarnya dengan kondisi keluarganya yang miskin.Dia merelakan tubuhnya diperlakukan oleh Steven dengan rela untuk melunasi hutang.

Steven Hilderson mendekatkan wajahnya dengan Selena.

"Silly girl,I'm just teasing you.How can you take it seriously?"

"Huh?"Selena membuka matanya.Dia melihat Steven sedang tersenyum.Steven bangun dan mengangkat Selena.Gadis itu hanya membiarkan tubuhnya diangkat oleh lelaki itu.

"If i want you to be mine,it won't this way.I will make you mine one day.If I can't it was my badluck,"Sambungnya.

Selena memandang Steven dengan dalam.

"Tidurlah.Saya akan hantar awak balik esok,"Ujar Steven setelah membaringkan Selena di katil dan menyelimutkannya.

"Macam mana dengan,Tuan Steven?"

"Saya tidur di sofa jer,"balasnya.

Selena terdiam lalu dengan cepat mendongakkan kepala memandang Steven Hilderson.

"Tidur Sebelah saya,Tuan Steven?"

Steven memandang Selena.

.

.

.

Selena meletakkan bantal peluk diantara mereka.Setelah itu masing-masing hanyut ke alam mimpi.

Tiba-tiba Steven Hilderson membuka matanya dan menoleh untuk melihat Selena sama ada dia telah tidur ataupun tidak.

Steven melihat gadis itu telah tidur.

"You love to sleep huh,baby girl?.Even with Rafael you can fall asleep easily.Such a cutie,"Ujar Steven Hilderson sambil memandang Selena yang tidur nyenyak sambil tangannya sibuk mengalihkan rambut Selena ke belakang telinga.

Tiba-tiba Selena bergerak dan memeluk Steven dengan erat.Mata gadis itu terpejam rapat.

Steven pula tersengih,Suka lah tu gadis idaman peluk.

.

.

.

Psst, votes and comments are free ✿ ♡