"Ah!" Sarah berteriak kesal di dalam kamarnya.
Arya Dewangga baru saja tiba dari luar kota. Teriakan sang putri tunggal membuat ia berlari tergesa-gesa menaiki anak tangga. Saat ia pergi, gadis itu baik-baik saja.
"Sarah! Buka pintunya!"
"Pergi! Aku tidak mau bertemu siapa-siapa!" Sarah mengusir semua orang yang memanggilnya di depan pintu.
Arya bertanya kepada para asisten rumah tangga. Namun, mereka pun tidak tahu apa yang terjadi. Sarah tiba-tiba saja mengunci diri di kamar setelah pulang dari taman bermain.
"Panggil sopir yang mengantar Sarah!" perintah Arya kepada kepala asisten rumah tangga.
"Baik, Tuan." Wanita berusia empat puluh tahun bernama Anah itu berlari menuruni tangga. Ia pergi ke paviliun belakang rumah, tempat para sopir dan tukang kebun tinggal. Setelah memanggil sopir, ia segera membawa laki-laki itu ke teras rumah.
"Sarif sudah ada di teras, Tuan," lapor Anah.
"Suruh dia masuk!"