"Ayo, Pa! Antar Monic ke rumah mama!"
"Mamamu nanti datang untuk mengantarkan kamu ke sekolah. Untuk apa harus pergi ke rumahnya?" tanya Dirga yang tidak ingin Will terlalu sering bertemu dengan istri kontraknya.
"Hari ini Monic libur sekolah, Kek," jawab Monica dengan wajah jahilnya.
"Hfft …." Imah ingin tertawa, tapi tawanya terpaksa ditahan.
Monica merengek meminta kakeknya mengizinkan untuk bertemu Tari dengan mengancam tidak mau pergi ke sekolah. Ternyata, gadis kecil itu membohongi kakeknya. Dan dengan bodohnya, sang Kakek tertipu olehnya.
William mengulum senyum tipis. Ia tidak berani mengizinkan Monica pergi ke rumah Tari karena tidak berani melawan perintah ayahnya. Namun, putrinya berhasil meminta izin kepada Dirga, laki-laki paruh baya yang sangat sulit mengubah keputusannya.
"Hah …." Dirga mendesah kesal. Mau bagaimana lagi? Gadis kecil itu adalah cucu kesayangannya. Ia mampu bersikap keras kepala terhadap putranya, tapi tidak pada gadis kecil itu.