Mirna dihadang penjaga gerbang. Ia mondar-mandir sambil mencoba menghubungi Mentari. Panggilan itu terus terhubung sampai Mirna diizinkan masuk bersama Nini.
"Ikuti saya, Nyonya," ucap Ran yang berlari menyambut Mirna di depan pintu gerbang. Kepala asisten Ran menatap penjaga gerbang. "Beliau ini ibu dari Nona Tari. Lain kali jika beliau datang, kalian persilakan masuk."
"Baik, Pak. Kami mengerti," jawab para penjaga gerbang.
Gerbang rumah yang cukup panjang itu dijaga oleh empat orang satpam. Mereka bergiliran berjaga selama dua puluh empat jam. Membaginya dalam dua regu, dua orang berjaga di siang hari, dan regu lainnya berjaga di malam hari.
Dari jauh, Laura melihat rumah itu. Melihat ibunya yang masuk ke dalam rumah bersama Nini. Ia tersenyum sinis.
"Enak sekali dia. Tinggal di rumah besar dengan banyak pembantu yang melayaninya seperti ratu. Seharusnya aku yang berada di sana," gerutu Laura sambil mengepalkan tangannya kuat.