Wilma Herdian memejamkan mata, menarik napas dan mengeluarkannya kembali. Dua kali.
"Pak William, Wilma harus tidur. Besok Wilma masuk pagi." Wilma Herdian merasa tidak perlu berbasa-basi dengan William Lee, karena pria arogan itu sendiri pun selalu berbicara to the point.
["Sebentar saja, aku ingin melihatmu, Wil. Kamu gak kangen sama aku?"] William Lee menunjukkan senyum iritnya.
Kangen katanya? Ya, ampun. William Lee sepertinya semakin hari semakin aneh. Sudah dua kali mengatakan rindu atau kangen. Tidak merasakah penolakan Wilma Herdian kepadanya? Batinnya.
"Pak Wil?"
["Ya, Sayangku?"]
Wilma Herdian memutar bola matanya, mendengar kata 'sayang' dari mulut William Lee.
Tidak! William Lee tidak akan mempan merayu Wilma Herdian. Wilma Herdian sudah memiliki Andi Nugraha di hatinya, seumur hidupnya. Yup! Hatinya sudah penuh untuk Andi Nugraha. Tidak ada tempat untuk William Lee. Sama sekali!