Chereads / Kisah Cinta dan Luka Afrida / Chapter 3 - Cinta Pertama Bagi Putrinya

Chapter 3 - Cinta Pertama Bagi Putrinya

Bismillahirrahmanirrahim

.

Hari pun telah menjadi malam, Afrida ingat bahwa ia belum menyiapkan barang-barang yang akan dibawa kekampus untuk acara OSPEK. Afrida pun berniat meminta Ayah untuk menemaninya pergi ke supermarket.

"Ayah, Afrida boleh minta antarkan kesupermarket terdekat yah?, Rida mau beli perlengkapan OSPEK besok yah" pinta Afrida dengan manja dan tersenyum tipis.

"Tentu saja nak, Apa si yang tidak untuk anak Ayah yang paling tua ini, hehe" jawab Ayah sambil tersenyum mengusap kelapa Afrida yang terlapisi oleh khimar.

"Hehe, Ayah bisa saja, mau berangkat sekarang atau nanti yah?" tanya Afrida memastikan keberangkatan mereka.

"Nanti ya, sekalian kita sholat isya terlebih dahulu, supaya belanjanya juga tenang dan tidak terburu-buru" kata Ayah sambil menyeruput teh hangat buatan Bunda tercinta.

"Oke siap Ayah, tapi ayah yang belikan barang-barang keperluan besok ya yah" pinta Afrida dengan manja kepada Ayahnya

"Iya nak, nanti Ayah bayarkan semuanya, tapi janji ya, membeli sesuatu itu sesuai dengan apa yang kita butuhkan, bukan dengan apa yang kita inginkan, karena nanti hisabnya berat di akhirat kelak" ucap Ayah serasa menasehati Afrida dengan penuh rasa sayang.

"Iya Ayah sayang, lagi pula, aku hanya ingin membeli kebutuhan untuk OSPEK besok, tidak lebih dari itu, lagi pula minggu lalu Afrida juga sudah belanja kebutuhan pribadi Afrida. In syaa Allah Afrida akan hidup minimalis seperti apa yang Ayah ajarkan dan contohkan kepada Afrida" jawab Afrida dengan menatap Ayah penuh rasa gembira.

"Alhamdulillah kalau Afrida sudah paham, Ayah turut bangga memiliki anak seperti kamu, semoga selalu jadi anak sholehah kebanggan Ayah dan Bunda ya nak, dan bisa menolong Ayah, Bunda, Adik-adik dan juga keluarga kita menuju Surganya Allah Swt, Aamiin ya Allah" Ucap Ayah mendoakan putri sulungnya itu.

"Siap Ayah, Afrida selalu mendoakan kita semua, semoga kelak dapat berkumpul dan bersua di Surga Allah Swt" Sahut Afrida menanggapi ucapan Ayah.

"Anak baik, semoga adik-adikmu mampu mencontoh sikap baik dan berbakti kepada orang tua ya nak" Ucap Ayah sambil memeluk putrinya dengan bangga.

"Aamiin aamiin ya Allah" Sahut Afrida ikut mengaamiini ucapan ayah.

Allahu Akbar Allahu Akbar

Allahu Akbar Allahu Akbar

Mendengar suara Adzan sholat Isya, Ayah pun bergegas mengambil air Wudhu dan menuju ke masjid terdekat untuk sholat berjama'ah bersama Ziddan, sedangkan Bunda, Afrida dan kedua adik perempuannya menunaikan ibadah sholat berjamaah dirumah sesuai dengan perintah Rasulullah Saw.

Selepas berjamaah sholat Isya' Afrida pun segera bersiap-siap untuk mengganti pakaian mihnahnya dengan gamis dan juga khimar syar'i. Ayah yang telah siap menunggu dibawah untuk menemani putrinya berbelanja perlengkapan kuliah esok, sudah memanggil-manggil putri tercintanya. Tak lama Afrida pun turun dan kemudian beranjak pergi berbelanja bersama Ayah.

Perjalanan kali ini tidak begitu macet, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka mendapati supermarket dan berbelanja disana.

"Sudah sampai nak, silakan belanja seperlunya ya, jangan seinginnya" ledek Ayah menasehati Afrida kembali.

"Siap Ayahku yang paling ganteng sedunia, hehe" jawab Afrida dengan manja menatap Ayahnya.

"Nah kan, rupanya anak Ayah kali ini sudah pandai menggombal ya, hehe Awas saja jika ada lelaki yang kamu gombali, akan Ayah cubit hidung kamu" canda seorang Ayah kepada putinya.

"Tidak dong Ayah, Ayah kan cinta pertama Afrida, mana mungkin bisa Afrida duakan hehe" jawab Afrida sambil membuka pintu mobil.

Tak terasa waktupun telah menunjukkan pukul 21.00 WIB, Ayah pun menghampiri Afrida agar lebih cepat berbelanjanya. Akhirnya setelah mendapatkan semua keperluan yang dibutuhkan, Ayah dan Afrida pun pulang kerumah dengan selamat. Sesampainya mereka dirumah Afrida menata hasil belanjanya, kemudian membersihkan sebagian badan seperti cuci muka, gosok gini dan juga berwudhu, baru setelah itu ia memurojaah hafalannya hingga beberapa surah dan beristirahat malam seperti halnya manusia biasanya.

********

Suara kokokan ayam yang menyerutu ditelinga serta suara alarm yang membuat Afrida terbangun dari lelapnya istirahat malam. Terlihat bayangan dibalik pintu juga Afrida dapati Ayahnya yang mengetuk-ngetuk pintu membangunkan putrinya.

"Afrida, bangun nak, mari kita sholat tahajjud bersama" pinta Ayah kepada Afrida.

"Iya Ayah, Afrida wudhu dulu yah" jawab Afrida dengan sedikit lesu.

Allahu Akbar

Qiyamul lail pun telah dilaksanakan sebanyak 8 rakaat diantaranya ada sholat taubat 2 raka'at, sholat tahajjud 2 raka'at, sholat hajat 2 raka'at dan juga sholat tolak bala' 2 raka'at, serta ditutup dengan shalat witir 3 raka'at.

Sungguh indah memiliki keluarga yang mengutamakan akhiratnya dibandingkan kehidupan dunia, Afrida ingin sekali memiliki keluarga dimasa depan sama seperti keluarga yang ada dihadapannya saat ini, terharu rasanya ketika Allah memberikan kita keluarga yang mengabdikan hidupnya untuk sang maha pencipta, dan dapat dikumpulkan pula dengan orang-orang baik seperti mereka di Surga.

Seperti biasa keseharian keluarga pak Suharto, selepas sholat shubuh yakni menghafal Al-Quran, dan menyetorkannya kepada Ayah dan Bunda. Mungkin hafalan yang dimiliki Ayah dan Bunda tak sebanyak hafalan Afrida, namun pak Suharto memiliki visi dan misi menjadikan keluarganya Hafidz Al-Quran meskipun keduanya belum benar-benar hafal Al-Quran.

Suasana pagi hari ini terlihat langit yang diselimuti oleh kabut, sangat sejuk sekali rasanya. Membuat fresh pikiran dengan menghirup udara segar yang Allah Swt sediakan cuma-cuma. Afrida sangat bersyukur hingga kini masih diberikan nafas secara gratis, bayangkan saja diluar sana banyak orang-orang yang kesusahan untuk bernafas, bahkan membutuhkan alat pembantu seperti oksigen dan sejenisnya. Sangat bersyukur juga, karena masih diizinkan untuk beribadah dan memperbaiki dosa-dosanya kepada Allah Swt.

Terlihat Afrida yang telah siap berangkat kuliah dengan mengenakan atribut yang sangat lengkap. Iyapss, betul sekali. Diantara atribut itu yang tak lain ada name tag, baju seragam hitam putih, jilbab hitam, pita yang dikenakan dikepala dan juga barang-barang kebutuhan pokok yang nantikan akan kumpulkan kemudian diberikan kepada fakir miskin dan yatim piatu.

"Kakak, kok kalungnya pake karton si, itu mah kayak mainannya Zahro" tanya Zahro dengan polos.

"Hehe iya sayang, Kakak lagi mau belajar sambil jadi harus bawa ini" jawab Afrida sambil menenteng name tagnya.

"Wah, Zahro mau buat kayak gitu juga kak, biar bisa belajar sama mainan" Ucapnya lagi dengan polos serta wajahnya memancarkan kegembiraan.

"Boleh-Boleh, nanti kakak buatkan yah" sahut Afrida sambil mengelus-elus rambut adiknya.

"Yeee yeee, oke kak Afrida" dengan ekspresi wajah gembira dan bertepuk tangan.

Setelah selesai sarapan, Afrida dan juga adik adiknya berangkat sekolah diantar Ayah tentunya. Di dalam mobil terdengar suara lantunan ayat suci Al-Quran yang biasa disebut Murottal dan mereka berusaha mengikuti ayat demi ayat yang dilantunkan syeikh.

Tibalah Afrida di depan gerbang kampusnya. Dia berdoa supaya kegiatan hari ini Allah Swt mudahkan dan berharap tidak bertemu dengan Hafidz, tatapi ia tidak yakin jika tidak bertemu dengannya, sedangkan Hafidz adalah ketua BEM tentu saja dia menjadi panitianya. Namun tak apalah, aku akan menjaga sikap, fikiran dan hatiku untuk tidak berpaling dari Allah Swt.

Terlihat Salma dan Syifa telah menunggu Afrida di depan gedung fakultas dari beberapa menit yang lalu.

"Afridaa, kami disini" teriakan Syifa dengan tangan melambai-lambai kepada mengkode Afrida.

Afrida pun menghampiri mereka dengan wajah sumringan dan bahagia ketika ia telah mendapat teman baru yang sangat baik.

"Assalamualaikum Wr Wb" ucapan salam dari Afrida kepada teman-teman barunya.

"Wa'alaikumussalam Wr Wb" Jawab seorang laki-laki dari arah belakang Afrida, kemudian disusul jawaban dari Salma dan Syifa.

-BERSAMBUNG-