Bima tampak termenung dan sedikit melotot. Ia terlihat melamun dan hal itu membuat Andra kontan cemas. Andra dengan intens menatap Bima dan melupakan tujuan sebenarnya ia ikut sang kakak ke mari.
"Bang?" panggil Andra lirih, dengan menyentuh lengan sang kakak.
"Ayo, Ketos. Bisa kita mulai rapatnya," ujar Satrio dengan ringan, namun tak mendapat balasan dari Bima.
Angga yang melihatnya pun ikut khawatir, dan dengan lirih ikut memanggil Bima. Namun, tetap saja ketua OSIS itu hanya diam dengan mata yang setengah melotot dan menatap kosong apa yang ada di hadapannya.
"Bang Bima?" Andra kembali memanggil kakaknya. "Bang, Andra di sini," lanjutnya tetap lirih.