Segelas mocca latte hangat dan segelas matcha dingin tersuguh di hadapan dua anak SMA yang sedari hanya diam. Andra dan juga Laras hanya diam sejak mereka sampai di kafe "Dason Caffe" milik keluarga Davidson tersebut. Andra sibuk dengan ponselnya, sementara Laras hanya diam dengan menggenggam gelas matchanya dengan kedua tangan.
'Kok, Andra diem aja, sih? Aku dianggurin gini,' batin Laras sedikit panik.
"Sorry ya, Kak sebelumnya," ujar Andra, langsung menaruh ponselnya di atas meja.
"Hah?" Laras mendongak dan tunjukkan wajah yang sedikit terkejut.
"Pertama, aku bukannya mau ngediemin Kakak." Andra mengucapkannya dengan senyum yang sangat manis. "Tapi aku lagi nunggu balesan chat dari bundaku," lanjutnya tetap dengan senyuman yang manis.
"Oh." Laras mengangguk paham. Dalam hati ia merasa tak enak karena kesal dibiarkan diam dan diselimuti keheningan untuk beberapa saat.
"Soal Bima, Kakak nggak perlu khawatir. Dia udah pulang dan sampai di rumah dengan selamat, hehee."