Chereads / 心の声 Sound of the Heart / Chapter 4 - すべてを知っているママ (Mama Yang Tahu Segalanya)

Chapter 4 - すべてを知っているママ (Mama Yang Tahu Segalanya)

"Aku pulang."

"Ah, Seito. Selamat datang. Ayo ganti bajumu dulu, lalu makan siang." Suara mama terdengar dari ruang makan. Aku langsung pergi ke kamarku untuk mengganti pakaianku. Tapi, aku tidak langsung turun. Aku memikirkan perkataan Akiko tadi. Apakah aku benar memiliki perasaan terhadap Ayase? Atau... Aaah, bodohnya aku. Dia kan hanya bercanda. Kenapa aku harus memikirkan perkataannya sih?

"Seito, kenapa lama sekali ganti bajunya? Kalau sudah selesai ayo makan siang dulu." Mama sudah memanggil. Lebih baik aku makan siang saja dulu daripada memikirkan perkataannya. Saat makan, aku tidak seperti biasanya. Mama sampai bertanya, "Seito, hari ini tingkahmu tampak berbeda? Ada apa? Apa ada masalah? Kamu bisa menceritakan semua pada Mama." mama memang tahu segalanya. Tapi, aku sendiri bingung apakah aku memiliki masalah atau tidak. Akhirnya aku hanya menjawab, "tidak ada, aku baik-baik saja."

Lalu mama berkata, "atau jangan-jangan kau sedang jatuh cinta ya?" aku terkejut mendengar perkataan mama. "dengan siapa? Dengan Aya-chan ya?" kenapa mama jadi ikut-ikutan sih?

"kalau dengan Aya-chan mama sudah pasti merestui hubungan kalian. Kalian ini sangat serasi menurut mama." Mama juga berkata begitu. "tidak mungkin, aku dan Aya-chan hanya sahabat saja." Seakan tidak mendengarkan protesku, mama masih tetap melanjutkan pembicaraannya, "sejujurnya, kamu jatuh cinta dengan siapapun mama tidak keberatan. Kamu bebas memilih apa yang terbaik untukmu dan mama pasti mendukung selama itu tidak menggangu dan merugikanmu."

"mama, aku..."

"tidak perlu menyembunyikannya, Seito."

"aku tidak jatuh cinta, mama."

"benarkah? Dengar, Seito. Aku adalah ibumu. Mama sudah pasti paling mengerti tentang dirimu, bahkan mungkin melebihi kamu mengetahui tentang dirimu sendiri. Dulu mama juga pernah mengalami saat-saat seperti kamu. Kamu hanya belum menyadari perasaanmu saja. Nanti juga kamu akan sadar." Aku terdiam, aku tidak bisa berkata-kata. Perkataan mama sama seperti perkataan Akiko. Jika mama sudah berkata seperti itu, maka itu berarti benar. Selain Ayase, mama yang paling mengerti tentang diriku. Bahkan dia lebih tahu segalanya daripada Ayase. Meskipun itu benar, aku tidak akan memikirkannya dulu karena memang aku tidak merasa seperti itu. Mungkin jika aku sudah menyadarinya, aku baru akan memikirkannya.