Setelah sampai di depan pintu, Arifin mencoba untuk mengetuk pintu, tapi nyatanya gak di buka-buka, akhirnya Arifin pun mencoba kunci satu persatu, belasan kunci ia coba, tapi tetap saja tak ada yang cocok. Hingga akhirnya di saat kunci sudah tinggal empat biji, akhirnya pintu pun terbuka. Dan ia melihat kamar itu sangatlah gelap. Akhirnya ia membuka pintu itu lebar lebar, lalu ia menghidupkan lampu dari hp nya dan mencari saklar lampu, setelah menempukannya barulah, ia memencet saklar itu hingga kamar yang tadinya gelap pun, terang seketika.
Arifin melihat banyak pecahan kaca, ia juga melihat Andre yang meringkuk di atas kasur, dengan tangan yang terluka dan darahnya sudah mongering.
"Ya Allah, Tuan. Tuan gak papa?" tanya Arifin panic.
"Ar … Arifin, kamu ngapain ke sini?" tanya Andre yang ternyata ketiduran.
"Saya di suruh Non Alana untuk mengecek keadaan Tuan. Tuan kenapa?" tanya Arifin.
"Hatiku sakit, Fin. Sakit banget rasanya,' ujar Andre sambil menitikan air mata.