Setelah membaca surat itu, Papanya Bella pun langsung menitikkan air mata,"Bella" gumamnya dengan suara lirih.
"Anakku, dia tak mungkin meninggal," ujarnya dengan menitikkan air mata.
"Ya Allah, Bella. Maafin Papa nak," ucapnya sambil mendekap surat itu dengan erat.
Mamanya Bella yang baru keluar dari kamarnya dan ia terkejut saat melihat suaminya menangis sambil memeluk selembar kertas.
"Ya Allah, Papa. Papa kenapa?" tanyanya panik.
"Mama, anak kita ma," ujarnya sambil menangis.
"Anak kita, siapa Pa? Bella? Kenapa, Pa? Ada apa denganya? Kenapa Papa nyebut anak itu lagi, bukankah dia sudah buat anak kita yang lain meninggal?" tanyanya beruntun.