Ini adalah pertama kalinya Li Nancheng melihat Ye Qingge tersenyum.
Dia terlihat sangat cantik. Saat gadis itu tersenyum, dia terlihat mempesona dan seolah hati mereka berdua terikat.
Li Nancheng menyadari bahwa dia benar-benar jatuh cinta pada Ye Qingge.
Li Nancheng mendadak ingat kalimat itu. Jangan tanya mengapa aku menyukaimu. Aku juga tidak tahu mengapa aku menyukaimu. Itu sangat tidak masuk akal. Aku menyukaimu begitu saja.
Sekarang, Li Nancheng merasa begini. Dia menyukai Ye Qingge yang cantik jelita dengan begitu dalam.
Dia juga jatuh cinta pada Ye Qingge. Dia menyukai segala sesuatu tentang gadis itu.
Ye Qingge menggigit bibir bawahnya. Dia bisa melihat keseriusan yang terpancar di mata Li Nancheng.
Hati Ye Qingge mulai bergetar.
"Nancheng, aku sudah berjanji pada gadis ini untuk memberinya waktu dan mempertimbangkannya. Jangan terlalu cemas. Lagipula, Yunyi juga belum pulang!"
Li Ximing berkata dengan nada berat.
Saat Li Ximing membuat keputusan itu, dia tahu seseorang pasti akan terluka.
Namun, itu justru jauh lebih baik daripada tidak membuka hati.
"Kakek memang sangat nyentrik. Aku ingin menikahi Ye Qingge. Aku ingin dia jadi istriku."
Li Nancheng merasa cemas dan dia berkata seperti itu dengan terus terang.
Ye Qingge merasa dia tak perlu bicara baik-baik dengan Li Nancheng.
Lalu Li Lao angkat suara lagi. Singkatnya, Ye Qingge akan memberitahunya bahwa dia tidak akan menikah dengan putra keluarga Li.
Li Ximing terus makan dan mengabaikan Li Nancheng.
"Nanti mengemudilah saat kau keluar. Pilihlah mobil yang sederhana di garasi. Tak nyaman jika bepergian dari sini."
Setelah makan, Li Ximing berkata seperti itu kepada Ye Qingge.
"Tak usah, Kakek. Aku tak bisa mengemudikan mobil."
Sambil membersihkan piring di atas meja, Ye Qingge menolak tawaran Li Lao sambil tersenyum tipis.
Lalu dia berjalan ke dapur sambil membawa nampan.
"Pak Tua, dia tak bisa menyetir mobil. Bagaimana dia bisa menabrakku?"
Li Nancheng memandang kakeknya. Jangan bercanda denganku, ya?
Jika Ye Qingge memang tak bisa mengemudikan mobil, bisakah dia menabraknya?
"Justru karena dia tak bisa mengemudi, maka dia menabrakmu!"
Sorot mata aneh melintas di mata Li Ximing yang dalam.
Ini memang takdir dari Tuhan.
Dia selalu melakukan segala sesuatunya tanpa cacat.
Ada beberapa hal yang dia tahu lebih baik dari orang lain. Li Nancheng bukan satu-satunya orang yang ingin semuanya menjadi jelas.
Pemikiran Nancheng sangat sederhana, dan dia tak ingin memikirkannya lagi.
"Oh, benar juga. Lain kali, jangan biarkan dia mengemudikan mobil!"
"Cepat panggil semua orang kembali! Semuanya sedang libur! Kau akan membuat istriku mati kelelahan!"
Lebih dari dua puluh orang pelayan sedang berlibur. Lalu, siapa yang akan membereskan rumah?
Li Nancheng cacat dan dia tidak bebas melakukan segala sesuatunya sendirian.
Pak tua ini tak tahu harus melakukan apa selain memanggil orang.
Belum lagi pamannya yang selalu memberikan perintah seenaknya.
Sekarang di rumah ini hanya ada empat orang, tapi bukan berarti dia membiarkan istrinya melakukan semuanya.
"Kau tahu bahwa mencintai istri adalah hal yang baik."
Li Ximing menepuk bahu Li Nancheng.
Cucunya ini sudah tumbuh dewasa dan dia sudah tahu orang yang dicintainya.
Sedangkan gadis ini ternyata benar-benar burung phoenix di keluarga mereka. Hanya ada satu pria yang bisa tinggal bersamanya di rumah keluarga Li.
Sepanjang pagi, Ye Qingge melakukan wawancara di beberapa tempat, tapi tidak ada yang cocok.
Bahkan dia tak bisa melamar sebagai resepsionis yang mengharuskan pelamarnya mempunyai wajah yang menarik.
Akhirnya, dia pergi melamar sebagai pelayan di restoran, tapi juga ditolak.
Ye Qingge duduk di atas kursi. Ingin rasanya dia mengatakan bahwa dia tidak sedang sedih.
Ia tahu bahwa hidup itu sangat sulit. Namun, ia sama sekali tak menduga bahwa sedemikian sulitnya melamar pekerjaan.
Lamarannya sebagai pelayan restoran ditolak. Apa lagi yang bisa dilakukannya?
Ia lalu menatap langit, dan tak bisa menahan air matanya.
Ye Qingge paling benci menangis, tapi dia sudah tak bisa menahannya.
"Li Beichen! Dasar brengsek!" Jika bukan karena Li Beichen, sekarang dia pasti masih bekerja di Sofia.