Ye Qingge berusaha keras menyingkirkannya.
Ditambah lagi, dia takut Feng Yan salah paham dan dia buru-buru menjelaskan. Hal ini membuat Li Beichen sangat kesal.
Bukankah Feng Yan sengaja mengantar Ye Qingge kepada Li Beichen?
Apakah wanita ini memang sulit untuk didapatkan ataukah dia punya perasaan kepada Feng Yan?
Ye Qingge tak bisa mentolerir salah satu dari mereka. Jika Feng Yan berani mengadu domba dia dengan Li Beichen, Ye Qingge sudah bosan hidup.
"Li Beichen! Kau jangan begitu! Jangan libatkan aku dalam masalahmu dan Feng Yan!"
Saat Li Beichen mengatakan ciuman yang terjadi di antara mereka, Ye Qingge menjadi tidak nyaman.
Rasa tidak nyaman itu berubah menjadi tajam seperti duri.
"Bukankah dia yang menarikmu?"
Berapa banyak yang Feng Yan katakan kepada Ye Qingge mengenai masalah di antara mereka berdua? Apakah dia mengatakannya juga?
"Aku tak peduli apakah kalian yang menarikku, tapi kalian harus menyelesaikan masalah kalian sendiri. Biarkan aku keluar dari sini."
Jelas Li Beichen yang menariknya lebih dulu. Mereka berdualah yang membuat keributan, jadi biar saja kedua pria ini yang ribut sendiri dan biarkan dia keluar.
Lagipula, untuk menyelesaikan masalah ini, bukankah mereka juga harus mencari seorang pria?
"Sudah terlambat. Karena kau sudah kutarik, mana mungkin aku bisa menikmatinya tanpa bersenang-senang?"
Meskipun tahu bahwa Ye Qingge adalah milik Feng Yan, tapi Li Beichen masih ingin menciumnya saat dia melihat gadis itu.
Bahkan Li Beichen ingin lebih, yang sebenarnya tidak mungkin dan keinginannya begitu tak terkendali.
Ye Qingge mana mungkin bisa melarikan diri. Dia teringat saat ia duduk di pangkuan Li Beichen seperti sebelumnya di Sofia.
Semua perasaan berbahaya itu sudah datang.
Ye Qingge tidak tahu bahwa meskipun Li Beichen dan Feng Yan adalah sepasang kekasih, tapi Li Beichen juga menginginkannya. Apakah ini maksudnya Li Beichen adalah seorang biseksual yang legendaris?
"Li Beichen, ada sesuatu yang harus kita bicarakan. Lepaskan aku dulu."
Ye Qingge memang sangat cerdas. Dia tak ingin berhadapan dengan seorang pria secara langsung kalau dia tahu pria ini sangat berbahaya.
Inilah yang diajarkan Kakak Bing kepadanya selama beberapa hari di Sofia.
Boleh dikatakan bahwa Ye Qingge yang jarang berhubungan dengan pria justru banyak belajar kepada Kakak Bing akhir-akhir ini.
Di antaranya, dia belajar bagaimana dia bisa mengamati kata-kata dan pendapat pria, bagaimana membuat klaim palsu terhadap mereka, dan bagaimana menghindari alasan tajam dengan mereka ….
"Apa yang harus kujelaskan kepadanya? Aku tak mau mengatakan sepatah kata pun padamu! Aku hanya ingin melakukannya!"
Sejak Ye Qingge dikirim kemari, Li Beichen punya perasaan lagi. Mengapa tak sebaik niatnya?
Melihat tatapan mata Li Beichen yang makin memanas, Ye Qingge sudah kehabisan tenaga untuk melepaskan diri ….
"Li Beichen …. "
Sebelum Ye Qingge sempat mengatakan apa yang hendak dikatakannya, Li Beichen benar-benar sudah menutup mulutnya.
Sehingga semuanya ada di luar kendalinya.
Saat ini, perbedaan kekuatan antara pria dan wanita itu terlihat sangat jelas.
"Li Beichen, jangan!"
Saat perasaan yang familiar datang sebulan sekali, Ye Qingge berseru, tapi tak bisa menghentikannya.
"Apa katamu?" Li Beichen lebih dulu terkejut.
Melihat Ye Qingge yang malu-malu dan wajahnya yang memerah, matanya yang halus seperti sutra dan kepolosannya yang alami, dia bagaikan bidadari ….
"Li Beichen, 'keluargaku' sudah datang …."
Wajah kecil yang halus ternyata juga bisa berdarah.
Tak peduli betapa keras Ye Qingge berjuang tadi, Li Beichen tak peduli. Tenaganya cukup kuat hingga membuat sekujur tubuh Ye Qingge terluka.
"Siapa yang datang?" Di mata Li Beichen yang begitu penuh nafsu, tersirat ekspresinya yang tidak sabar.