Chereads / Calon Menantu Kesayangan / Chapter 29 - Kalian Tak Cocok Tinggal Bersama

Chapter 29 - Kalian Tak Cocok Tinggal Bersama

Ye Qingge membuka keran dan terus menerus membasuh bibirnya. Ini benar-benar ….

Kamar Li Nancheng sangat besar, ada sebuah aula kecil dan di dalamnya terdapat kursi malas tempat Ye Qingge berbaring.

Tempat ini sama sekali tak berbeda dengan rumah sakit. Ye Qingge juga sudah terbiasa melakukan hal seperti ini.

Saat ibunya sakit, Ye Qingge selalu berada di rumah sakit setiap hari. Rumah yang disewanya pun dikembalikan ke pemiliknya.

Uang yang didapatkannya sebagai ibu pengganti habis tak bersisa saat ibunya meninggal karena sakit.

Saat memikirkan ini selama bertahun-tahun, Ye Qingge sama sekali tak pernah membeli baju-baju yang indah. Dia juga tak punya teman.

Belum lagi masalah menonton bioskop dan makan, yang harus dinikmati oleh semua gadis di musim ini.

Sepertinya semua itu tak ada hubungannya dengan Ye Qingge.

Ye Qingge pernah benar-benar ingin jatuh cinta. Dia ingin punya seorang kekasih yang bisa memberinya sebuah bahu …. 

Saat memikirkan hingga titik ini, Ye Qingge mendadak tersenyum dan dia juga sangat terkejut!

Ada seseorang di dalam hatinya. Sebenarnya, terkadang ada hal-hal baik yang diinginkannya.

Ye Qingge tersenyum dan mendadak terpikirkan Li Beichen. Sepertinya, dia sudah terlalu banyak berpikir …. 

Li Beichen adalah seorang homoseksual, pria itu juga sudah punya anak, serta tidak menghabiskan makan malamnya …. 

Ye Qingge mendengar Li Nancheng sedang menelepon.

"Paman! Istriku sudah tidur! Kalau lapar, masaklah mi sendiri!"

"Paman …. "

"Aku tahu!"

Ye Qingge mendengarnya. Sepertinya Li Beichen lapar dan memintanya memasak makanan untuknya …. 

"Istriku! Masaklah semangkuk mi untuk pamanku! Dia lapar!"

Li Nancheng berteriak.

Ye Qingge menutup matanya dan tidak berkata apa-apa.

Ia tak ingin menghadapi Li Beichen, terutama saat dia tahu bahwa pria tersebut ternyata seorang homoseksual.

"Istriku …. "

"...…"

Ye Qingge terdiam.

"Ye Qingge …. "

Ye Qingge tak menjawab, ia pura-pura tidur.

Kemudian ia mendengar pintu diketuk.

"Nona?" Ye Qingge mendengar suara Li Ximing.

Karena Li Ximing mengetuk pintu dengan keras, Ye Qingge terpaksa bangun dan membuka pintu.

Saat Ye Qingge keluar dari kamarnya, ekspresi Li Nancheng tampak buruk dan dia tidak memalingkan wajahnya.

"Kakek, ada apa?"

Ye Qingge mengabaikan Li Nancheng. Dia membuka pintu dan bertanya kepada Li Ximing.

"Nona, kau belum menikah dengan Nancheng. Tak cocok jika kau tidur sekamar dengannya. Kakek telah mennyiapkan kamar untukmu!"

Li Ximing mengatakannya sambil tersenyum.

"Kakek, apa pun yang diinginkan Nancheng di malam hari, tak boleh tak ada orang di sampingnya. Sebelumnya, di rumah sakit, kami juga tinggal bersama di bangsal dan sama sekali tak terjadi apa-apa!"

Li Nancheng yang sedang berbaring di tempat tidur mendengar apa yang dikatakan Ye Qingge. Kedua sudut bibirnya terangkat. Rupanya, istrinya masih mencintainya.

"Itu juga bagus!" Li Ximing kemudian tak berkata apa-apa lagi, melainkan membalikkan badannya dan pergi.

Ye Qingge berdiri di pintu. Setelah ragu selama beberapa detik, akhirnya dia menutup pintu.

Ia berjalan menuju ke dapur melewati ruang tamu, dan melihat Li Beichen sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.

Dia memasak semangkuk mi dan menghidangkannya di atas meja.

"Mi sudah siap!" Ye Qingge berjalan ke ruang tamu dan memanggil Li Beichen.

Li Beichen terus menonton televisi dan tidak menanggapinya. 

Kamar Li Nancheng awalnya berada di lantai tiga. Namun, dia sekarang tak nyaman bergerak, jadi dia tinggal di lantai satu.

Li Beichen mendengar semua yang baru saja dikatakan Li Ximing dan Ye Qingge.

Ye Qingge memutar matanya saat melihat Li Beichen mengabaikannya.

Ye Qingge, kau melecehkanku! Kau memasakkan mi untuknya dan kau membuatnya kenyang.

Ye Qingge belum pernah melihat orang yang semarah itu sebelumnya.

Ye Qingge lalu membalikkan badannya dan pergi. Baru saja dua langkah, tangannya langsung dicengkeram.

Saat ia membalikkan badan, kalung warisan keluarga yang dikenakannya juga tersingkap.

"Li Beichen, apa yang kau lakukan?" Ye Qingge sengaja merendahkan suaranya karena mereka berdua berada di ruang tamu.

"Bagaimana kau bisa punya kalung ini?"

Saat melihat kalung salib yang melingkar di leher Ye Qingge, Li Beichen menatapnya dingin.