Tiba-tiba Yan Mao merasa bahwa suara itu agak asing. "Ayo keluar, pihak lain hanya akan mencari masalah jika kamu tidak keluar."
"Dia berbicara omong kosong, kapan aku menyetuh Istri orang lain?" Song Tianchen merasa tidak senang. Yan Mao tertawa. "Oke, oke, aku tahu kamu tidak melakukannya. Aku percaya orang lain hanya mencari masalah denganmu."
Song Tianchen dan Yan Mao keluar dari pintu. Ayah dan Daddy Yan melototi Saudara Song Tianchen. Yan Mao melihat bahwa dia membawa beberapa orang. Dia tahu bahwa orang ini cepat atau lambat akan membuat masalah dengan mereka.
Song Tianchen menatap pria yang mencoba mencari masalah dengannya. "Song Yuan, jangan berbicara omong kosong. Kapan aku menyentuh Istri orang lain? Jika kamu berani memfitnahku, aku tidak akan menahan diri untuk memukulimu."
Song Yuan segera tertawa, "Kamu berani mengatakan aku memfitnahku. Istriku pergi ke hutan, kamu yang melakukan bukan? Selama tiga tahun di medan perang, kamu tidak pernah makan daging (berhubungan s*ks), berada di desa kamu bahkan berani meniduri Istri orang lain."
"Song Yuan...." Song Tianchen mengepalkan erat tangannya. Dabao dan Erbao segera berbicara. "Kamu berbicara omong kosong. Kapan Ayah kami melakukannya? Ketika itu di hutan, Ayah dan kami tidak sengaja bertemu dengan Paman Ger Yun dan Xiao Xi. Ayahku mendapatkan burung pegar dan memberikannya pada Paman Ger Yun. Kamu berbicara omong kosong."
Yan Mao menatap anaknya, biasanya orang ini akan berbicara masalah makanan dan bersenang-senang. Hari ini dia berbicara begitu dewasa. dia melihat bahwa Song Yuan ini hanya datang membuat masalah.
Yan Mao segera tersenyum. "Song Yuan, daripada berbicara tentang suamiku yang berselingkuh. Bagaimana denganmu? Apakah kamu tidak menemukan beberapa pelacur kecil di kota?"
Ketika Yan Mao selesai berbicara, wajah Song Yuan segera memerah dan dia berkata dengan marah. "Kamu berbicara omong kosong."
"Aku berbicara omong kosong? Aku jelas melihatmu ke pasar kemarin, dan kamu mengandeng seorang Ger yang genit dan kalian tertawa bersama. Kamu bahkan melewatiku tanpa menyadarinya."
Song Yuan segera pucat, dia berniat meminat uang pada Song Tianchen. Namun dia tidak berpikir bahwa Yan Mao melihatnya di pasar. Sungguh dia tidak tahu bahwa kemarin Yan Mao ke pasar.
Sebenarnya Yan Mao melihat ketika kedua putranya berbicara. Dia tanpa sengaja bertemu dengan Song Yuan yang memegang seorang Ger genit dipelukannya. Dia bahkan membelikan beberapa makanan di jalan raya.
Bajingan ini, dia bahkan berani berbicara omong kosong tentang suaminya. Kebetulan Ger Yun sedang mengikuti, dia bahkan menundukkan kepalanya dan menangis. Yan Mao melihatnya, dia menghela napasnya dengan lembut.
"Ger Yun, aku ingin bertanya padamu. Aku harap kamu menjawab dengan jujur? Apakah suamiku hanya menyerahkan burung pegar atau melakukan hal yang lain padamu." Yan Mao menatapnya, Shen Yun segera menangis. "Saudara ipar... Saudara ipar hanya memberiku burung pegar. Tidak lebih dari itu. Dia menyuruh aku dan putraku kembali ke rumah. Tidak lebih dari itu."
Sekarang penduduk desa lebih percaya pada Shen Yun. Ketika Song Yuan mendengarkan istrinya. Dia sangat marah. "Kamu..."
Awalnya dia berpikir Song Yuan tidak berselingkuh, namun mendengar dari Yan Mao. Dia menjadi patah hati. Tidak ada yang di harapkan dari suaminya. Beberapa penduduk desa melihat Song Yuan membuat lelucon. Mereka segera mencibir, seperti Daddy seperti putranya. Benar-benar menjijikkan.
"Song Yuan, kamu berani memfitnah Song Tianchen. Bukankah kamu berpikir bahwa itu tidak pantas."
"Ya, Song Yuan, kamu sangat tidak tahu malu. Kamu bahkan membuang harga diri istrimu untuk memfitnah saudaramu sendiri."
"Humph, Daddy juga suka membuat masalah. Bagaimanapun anaknya juga akan mengikuti."
Beberapa penduduk desa segera membicarakan Song Yuan. Pria itu marah, dibandingkan dengan Song Tianchen yang tampan, Song Yuan terlihat biasa-biasa saja. Bahkan tidak ada jejak Song An pada wajahnya.
Mungkin Song Tianchen lebih ke arah Daddynya. Daddy Song Tianchen salah satu tercantik di desa. Namun sayang, dia harus mati muda. Lalu dalam dua bulan, Song An menikahi ger dari desa lain. Semua orang langsung mencemooh Song An yang tidak sabar membawa Ger lain masuk ke rumahnya.
Song Tianchen marah, "Sekarang kamu berani berbicara omong kosong. Jika aku mendengarkanmu lagi. Aku akan mematahkan kakimu."
Song Tianchen terbiasa di medan perang, jadi dia sudah melihat berbagai penyiksaan dan juga kematian. Dia menjadi lebih keras kepada orang lain. Sejak di medan perang, dia membentuk kepribadian yang kuat.
Beberapa orang tidak menganggap kata-kata Song Tianchen berbahaya. Jika seseorang memfitnahmu, tentu saja kamu ingin mematahkan anggota tubuh orang lain.
Song Yuan yang sudah diejek orang lain, dia segera marah dan kembali ke rumahnya. Dia bahkan menyeret istrinya dengan kasar. Beberapa orang yang memperhatikan ini, mereka menghela napasnya dengan lembut.
Beberapa pekerja berhenti karena melihat seseorang yang akan membuat masalah. Namun melihat bahwa Song Tianchen sama sekali bukan lawan yang lembut, mereka kembali bekerja. Daddy Yan sangat marah.
"Song gemuk itu tidak tahu malu membesarkan putranya seperti ini. Benar-benar membuat orang merasa jijik. Sungguh seperti Daddy dan seperti anak." Daddy Yan marah, beberapa orang menanggapinya.
"Ger Zhi (Daddy Yan), jangan marah pada orang seperti itu. Mereka tidak layak untukmu."
Daddy Yan segera tersenyum. "Itu benar, itu benar. Untungnya putraku memiliki pandangan ke depan. Dia memutuskan hubungan lebih dulu. Jika tidak, putraku dan suaminya akan di tindas oleh keluarga Song itu."
Semua orang, "....." Terlihat jelas bahwa Yan Mao orang yang tajam, dan Song Tianchen tidak mudah di gertak.
Beberapa orang ingin mengobrol dan berbicara dengan Daddy Yan. Namun Daddy Yan mengatakan bahwa dia harus melakukan sesuatu. Mereka hanya bisa menahan diri.
Yan Mao pergi ke rumah Ger Mi. begitu dia sampai, dia menemukan dua orang sedang bersandar satu sama lain. Yan Mao merasa malu dan batuk.
Ger Mi yang mendengarnya, dia tersenyum malu. "Mao Ge'Er, apa yang membawamu ke kesini?"
Yan Mao tersenyum. "Aku membawakanmu pasta paprika. Ngomong-ngomong aku lupa membawakan kain tambahan untukmu. Apakah kamu bisa menjahitnya?"
Ger Mi segera berdiri dan tersenyum. "Tentu saja, Mao Ge'Er, dimana bahannya?"
Yan Mao menyerahkan bahannya. Ini adalah 10 meter kain. Setiap kain berwarna beda. Ger Mi melihat kain begitu indah, dia tidak bisa menahan diri untuk tersenyum. "Kain yang indah." Dia menatap kearah Yan Mao. "Ngomong-ngomong Mao Ge'Er, kapan kamu membutuhkannya. Untuk siapa ini?"
Yan Mao menyebutkan jumlahnya, dia ingin membuatkan pakaian Ayah Yan dan Daddy Yan. Jadi masing-masing mendapatkan satu pakaian ini juga untuk Song Tianchen. Jing Mi menganggukkan kepalanya dan akhirnya mencatat semuanya di dalam otaknya.
"Terima kasih Ger Mi, jahitanmu sangat bagus."
"Mao Ge'Er bercanda, aku hanya melakukan seperti biasa. Senang rasanya Mao Ge'Er menyukainya." Jing Mi tersenyum. Yan Mao menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu aku akan pergi dulu."
Jing Mi melambaikan tangannya. "Hati-hati Mao Ge'Er."