Chereads / Menjadi Kaya di Zaman Kuno / Chapter 38 - Chapter 38 : Mendapat Babi Hutan

Chapter 38 - Chapter 38 : Mendapat Babi Hutan

Song Tianchen segera melebarkan matanya. "Ini adalah Saudara Xiu, aku tidak mengenalmu. Apakah kamu baik-baik saja?"

Tang Xiu segera tersenyum masam. "Aku baik-baik saja. Anak tertua Song, terima kasih sudah membantuku. Aku berada di gunung selama 6 hari. Aku tidak sengaja menjebak babi hutan, aku tidak berpikir bahwa babi hutan ini sangat ganas, aku salah mengira dan akhirnya sepertinya."

Song Tianchen menggelengkan kepalanya. "Sama sekali bukan masalah. Saudara Xiu, bisakah kamu bergerak?"

Tang Xiu menggelengkan kepalanya. Seluruh tubuhnya seperti mati rasa, dia tidak bisa menggerakkan jarinya sama sekali. Song Tianchen memegang Tang Xiu, mereka berdua turun dari pohon.

Babi itu sudah tergeletak mati di tanah. Song Tianchen mencabut anak panah dan meletakkannya di punggung Tang Xiu. Sedangkan pria itu segera berterima kasih. "Saudara Song, terima kasih banyak. Jika bukan karenamu aku pasti akan mati."

Song Tianchen tersenyum. "Sama-sama, sama-sama. Ngomong-ngomong Saudara Xiu, bagaimana kamu membawa babi ini?"

Tang Xiu menggelengkan kepalanya. "Kamu mengalahkan babi ini, ini milikmu."

"Bagaimana mungkin? Aku sama sekali tidak melakukan apapun. Saudara Xiu, ini adalah babimu."

Tang Xiu menolak dengan tegas, dia selamat dari kematian, itu sudah menjadi berkah baginya. Namun Song Tianchen berbicara. "Saudara Xiu, jangan berpikir seperti ini. Aku tidak melakukan banyak hal. Begini saja, bagaimana kalau aku membeli babi hutan ini seharga 5 tael perak."

Tang Xiu segera melebarkan matanya. "5 tael perak terlalu mahal. Tidak menjualnya. Babi biasa saja seharga 1-2 tael, ini terlalu mahal."

"Saudara Xiu, kamu sudah hampir kehilangan nyawamu demi babi ini. Kamu harus menerimanya. Jangan biarkan keluargamu tidak memiliki apapun. Anggap saja biaya pengobatanmu." Song Tianchen meyakinkan pria didepannya.

Tang Xiu menggelengkan kepalanya. "Kamu terlalu rendah hati. Baiklah aku menerima 4 tael perak."

Tang Xiu adalah keluarga yang sedikit miskin. Namun dia rela menjual tanah terakhirnya untuk membebaskannya dari kemiliteran. Pada akhirnya dia mencoba berburu di gunung. Sungguh keberuntungan bisa hidup sampai pada saat ini.

Keluarganya tidak kaya, 4 tael sudah sangat banyak baginya. Song Tianchen tersenyum, dia mengeluarkan 4 tael perak. Jika dia terus ingin membayar 5 tael perak. Mungkin pihak lain tidak akan menerimanya.

Pada akhirnya dia membayar 4 tael perak. Song Tianchen mengendong Tang Xiu ke belakang punggungnya. Dia juga membawa kaki depat babi hutan dan menuruni gunung.

Yan Mao akhirnya bisa melihat sosok Song Tianchen, namun ketika dia menyipitkan matanya, dia melihat bahwa pria itu mengendong seseorang dan juga membawa seekor babi hutan yang sangat besar.

Sungguh, itu pasti hampir 200 kati.

Yan Mao segera datang mendekat, pria di belakang Song Tianchen ditutupi oleh darah, ini membuat wajahnya terlihat lebih mengerikan. "Suami, ini adalah...."

"Ini Saudara Xiu, aku melihat bahwa dia di kejar oleh seekor babi hutan."

Yan Mao segera merasa kasihan. "Luka yang sangat banyak. Minum air dulu, dia pasti kelelahan dan butuh air."

Kebetulan apa yang dikatakan Yan Mao benar. Tang Xiu sebenarnya agak haus. Dia juga kehabisan energi. Kebetulan Yan Mao membawa air yang di campur dengan air ajaib. Song Tianchen menurunkan Tang Xiu.

Yan Mao menyerahkan bambu yang telah di isi dengan air. Segera air mengalir, tiba-tiba Tang Xiu merasa sangat segar, dia tidak tahu apa yang terjadi, hanya saja kekuatannya sepertinya sedikit pulih. Dia menatap kearah Yan Mao. "Sungguh air yang segar."

Yan Mao tersenyum. "Benarkah? Itu bagus."

Song Tianchen sedikit menyipitkan matanya. Dia merasa ada yang aneh dengan air yang di minum oleh Tang Xiu. Bagaimana dia tidak merasa aneh, Tang Xiu bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya, namun Song Tianchen bisa melihat bahwa dia sepertinya bisa bergerak.

Tang Xiu tersenyum. "Ger Mao, terima kasih. Sepertinya aku bisa berjalan sekarang."

"Apakah kamu yakin?" Song Tianchen menatapnya. Tang Xiu menganggukkan kepalanya. "Ya. Aku merasa tulang-tulangku lebih nyaman."

Song Tianchen tersenyum. "Itu sangat bagus." Song Tianchen diam-diam melirik istrinya. Sepertinya istrinya memiliki rahasia. Tidak mungkin hanya dengan air Saudara Xiu bisa bergerak.

Song Tianchen mengikat kaki babi. Dia membawa babi besar itu di belakang punggungnya. Yan Mao mengambil keranjang yang penuh dengan bawang putih. Dia merasa sedikit berat. Dia berusaha membawanya namun bawang ini sudah sebanyak keranjang.

Dan juga bawang sangat segar. Yan Mao menghela napasnya dengan lembut, dia mengangkat kembali. Song Tianchen tersenyum. Dia mengambil keranjang bambu. "Istri, biarkan aku membawanya."

Yan Mao mengerutkan alisnya. "Bagaimana kamu akan membawanya?"

Babi besar itu sudah berada di belakang punggungnya. Sedangkan keranjang bambu itu penuh dengan bawang putih. Song Tianchen tersenyum, "Aku akan membawanya di depanku?"

"Bisakah?" Yan Mao bertanya dengan bingung.

"Tidak perlu khawatir."

Tang Xiu menatap keduanya. Dia berbicara. "Bagaimana kalau aku membawa keranjang bambu itu?"

Song Tianchen menggelengkan kepalanya. "Saudara Xiu, kamu masih terluka. Jangan khawatir, ini sama sekali bukan masalah bagiku."

Yan Mao membawa bawang kecil-kecil. Dia menempatkan di keranjangnya dan dia bisa membawanya. Sedangkan Song Tianchen membawa babi di belakang punggungnya dan bawang di depannya.

Mereka berdua berjalan bersama. Tang Xiu berjalan lebih dulu, karena rumah mereka berada di jalan berbeda, jadi mereka berpisah. Yan Mao menatap Song Tianchen. "Suami, bagaimana kamu bisa mendapatkan babi ini. Tidak mungkin jika berada di sekitar gunung."

Song Tianchen menatap istrinya, "Aku menemukan bahwa Saudara Xiu di serang oleh babi ini. Aku menggunakan dua panah dan akhirnya bisa membunuhnya."

Yan Mao melebarkan matanya. "Suami, kamu sungguh luar biasa. Bagaimana kamu bisa membunuh babi besar ini dengan dua panah. Terlihat babi ini besar, pasti dia sangat ganas." Ganas, lihat luka Saudara Xiu, aku hampir terkejut karena dia masih bisa bertahan.

Song Tianchen tersenyum, "Sebenarnya di tempat kamp militer, ada yang lebih membahayakan daripada babi hutan." Sangat berbahaya, bahkan kematian adalah hal biasa di sana. Setiap hari ketika masa-masa perperangan, dia akan melihat orang mati dan teman-temannya mati."

Yan Mao merasa sedikit kesedihan di nada suaranya. Dia memegang tangan Song Tianchen. "Ini semua sudah berakhir, aku bisa menghasilkan banyak uang. Bahkan jika pemerintah mengeluarkan masing-masing 20 tael. Aku bisa membayarnya."

Song Tianchen tersenyum lebar. "Aku tahu istriku bisa menghasilkan banyak uang sekarang."

Wajah Yan Mao memerah ketika Song Tianchen tersenyum dengan kedua giginya. Jantung Yan Mao melonjak, dia tidak bisa menahan diri memegang dadanya sendiri. Song Tianchen tersenyum, warna matanya terlihat dalam.

Yan Mao jauh lebih bersih dari sebelumnya, ketika wajahnya terlihat malu-malu, dia benar-benar cantik.

Mereka berdua sampai di rumah, begitu kedua anak yang sedang bermain dengan kakek neneknya. Mereka melihat kearah Ayah dan Daddynya. Ayahnya membawa babi hutan yang besar. Kedua anak itu segera melompat kegirangan.

"Ayah, sungguh babi yang gemuk."

"Ayah sangat hebat, bisa mendapatkan babi gemuk ini."