Yan Mao menyipitkan matanya, sepertinya ini mengarah kepadanya. Yan Mao menghela napasnya dengan lembut. Ger Tong menggelengkan kepalanya. Terkadang Ger bisa menjadi keras kepala.
Ger Tong segera tersenyum. "Ayo pergi melihatnya."
Yan Mao menganggukkan kepalanya. "Ayo pergi."
Kedua Ger itu berjalan bersama. Mereka pergi ke kediaman Ger yang mereka bicarakan.
_____
Di rumah kediaman Song.
"Apa?" suara teriakan keras seorang Ger gemuk. Dia menatap kearah Ger Liu dengan tidak percaya. Dimana Ger itu mendapatkan banyak uang?
"Apakah kamu tidak salah mengira?"
Ger Liu menggelengkan kepalanya. "Tentu saja tidak Paman Ger, aku melihat dengan kepala mataku sendiri. Dia membeli kain dari salah satu toko pakaian terkenal."
Daddy Song itu segera memukul meja. Beberapa cangkir langsung jatuh ke bawah. "Ger itu berpura-pura mati dan akhirnya dia berbelanja keesokan paginya. Benar-benar kurang ajar."
Ger Liu segera menambahkan bahan bakar. "Paman Ger, dia benar-benar mencoreng namamu. Dia menjebakmu untuk menyalahkanmu karena mendorongnya ke sungai, pada akhirnya Kepala Desa akan memarahimu."
Daddy Song segera marah, "Tidak hanya Kepala Desa, bahkan suamiku memarahiku. Wajahku sangat sakit pada saat dia menamparku. Aku tidak akan tinggal diam, aku akan menuntutnya."
Ger Liu segera mendukung, "Ya, Paman Ger. Kamu harus melakukannya. Paman Ger, aku hanya datang ke sini untuk memberitahumu hal itu. Aku akan kembali sekarang."
Daddy Song menggoyangkan tangannya. Segera wajahnya kembali marah. Sialan Yan Mao itu, lebih baik aku menenggelamkannya sampai mati. Lihat saja, aku akan memberikan pelajaran pada Ger itu.
______
Ger Tong dan Yan Mao akhirnya sampai di sebuah gubung yang sangat lusuh. Yan Mao menghela napasnya dengan lembut, sepertinya dia cukup beruntung, meskipun gubuknya lusuh, setidaknya masih memiliki dinding tanah liat.
Ger Tong segera mengetuk pintu bambu. Karena Ger didalam tidak memiliki tanah, dia hanya bisa bekerja keras dengan menjahit. Dia bisa menghidupi dirinya sendiri. Ketika dia mendengarkan ketukan pintu, dia akhirnya membuka pintu.
Ketika dia melihat bahwa itu Ger Tong dan Yan Mao. Dia membuka pintu. "Tong Ge'Er, Mao Ge'Er, kenapa kalian di sini?"
Ger itu adalah Jing Mi. Karena dia tidak pernah bekerja di ladang, dia memiliki kulit yang bersih dan putih. Dia juga berambut hitam lebat. Dia salah satu keindahan yang ada di Desa.
Meskipun umurnya 16 tahun, masih ada yang datang melamarnya. Dia selalu menolak mereka yang datang. Ketika Yan Mao menatap Ger Jing Mi ini, dia sedikit tertegun. Dia melihat kecantikan elegan dimatanya.
Ger Tong tersenyum. "Kami datang ke sini memintamu untuk membuatkan A-Mao pakaian."
Ger Mi membuka pintu dengan lebar dan mempersilakan mereka untuk masuk. Dia membawa air putih dan menuangkannya kepada mereka. Yan Mao membuka bungkusan kain, dia menyerahkannya pada Ger Mi.
"Ini adalah kain kami. Berapa potong yang bisa kamu buat?"
Ger Mi menatap kearah Yan Mao. "Ukuran siapa yang kamu inginkan?"
"Aku dan kedua putraku, Dabao dan Erbao."
Ketika Ger Mi mendengar nama ini, dia ingat bahwa kedua anak kembar di desa. Dia mengingat tubuh mereka. Segera dia tersenyum. "Aku hanya bisa membuat dua pakaian dewasa dan dua pakaian anak-anak. Bagaimana dengan itu?"
Yan Mao mengerutkan alisnya. "Tidak bisakah membuat 4 pasang baju anak-anak dan satu dewasa?"
Ger Mi menganggukkan kepalanya. "Ini adalah pilihan kedua."
Yan Mao tersenyum. "Aku akan memilih pilihan kedua."
Ger Mi berjalan mendekati Yan Mao. Dia langsung memegang bahunya, lengannya serta pinggangnya. Dia mengukur semuanya, setelah mencatatnya didalam otaknya. Dia tersenyum. "Kapan kamu akan membutuhkannya?"
"Sebenarnya aku butuh lusa, apakah kamu bisa membuatnya?"
Ger Mi menganggukkan kepalanya. "Tentu, aku bisa membuatnya."
Yan Mao menatapnya, "Untuk upahnya?"
"Anak-anak, aku akan menagihnya, 20 sen, dewasa aku menagihnya 15 sen. Totalnya aku akan menagih 35 sen." Ger Mi menatap kearah Yan Mao. "Apakah kamu keberatan? Kamu bisa menawarnya?"
Yan Mao menggelengkan kepalanya. "Aku mengambilnya. Kamu bisa membuatnya mulai sekarang."
Ger Mi tersenyum, "Oke. Lusa aku akan menyerahkannya."
Ger Tong dan Yan Mao akhirnya kembali ke rumah mereka. Namun seseorang tiba-tiba berlari padanya. "Ger Mao, Ger Mao, Daddy mertuamu datang. Dia... dia memukul putramu."
Yan Mao mendengarkan ini, matanya melebar. Wajahnya memerah karena marah. "Beraninya dia menampar putraku. Aku akan memberinya pelajaran."
Ger Tong melihat bahwa Yan Mao berjalan lebih cepat. Dia segera menyusul, namun Langkah kaki Yan Mao seperti sedang berlari. Dia segera mengejar dengan setengah berlari. Ketika mereka sudah sampai didepan rumahnya.
Beberapa orang datang untuk menonton beberapa kesenangan. Beberapa orang juga merasa simpatik. Ketika mereka melihat Yan Mao datang. "Ger Mao, lihat Daddy mertuamu datang, dia bahkan memukul kedua putramu."
Yan Mao semakin marah, lalu dia melihat bahwa kedua putranya menangis. Dia melangkah masuk. Kedua anak itu melihat kearah Daddy mereka. Mereka segera berteriak. "Daddy."
Daddy Song melihat bahwa Yan Mao kembali, dia segera ingin menjadi sombong. Dia sudah memegang daging yang ada ditangannya. Daddy Song segera sombong. "Kamu menantu yang tidak berbakti. Surga akan menghukummu suatu hari nanti..."
Yan Mao datang mendekat, dia memancarkan aura dingin disekitarnya. Tatapannya sangat dingin. Dia segera berjalan dengan langkah kaki tegap. Segera dia menarik rambut Daddy Song.
Semua orang tercengang, Daddy Song merasa kesakitan, dia berteriak dan melepaskan daging ditangannya dan memegang tangan Yan Mao. Semua orang tidak tahu berasal dari mana kekuatan Yan Mao.
Ger Yan Mao sangat kecil dibandingkan dengan Daddy Song yang tiga kali lipat darinya. Yan Mao sekarang dipenuhi dengan amarah, jadi dia bahkan tidak menyadari kekuatannya. Dia langsung menyeret Daddy Song dengan rambutnya.
Daddy Song yang kesakitan, dia hanya bisa berjalan dengan Yan Mao. Ketika sampai di pintu. Yan Mao segera melemparkan Daddy Song. Semua orang yang melihat bagaimana Daddy Song di seret oleh menantunya.
Mereka tercengang. Daddy Song yang terjatuh dengan wajah menempel pada tanah. Sebagian wajah gemuknya langsung kotor. Dia marah dan menunjukkan tangannya pada Yan Mao.
"Kamu... kamu... beraninya kamu...."
Beberapa orang membantu Daddy Song, meskipun mereka tahu bahwa Daddy Song sangat tidak menyenangkan mata. Namun mereka tidak setuju bagaimana Yan Mao memperlakukan orang yang lebih tua.
"Ger Mao, bukankah kamu terlalu berlebihan?"
"Ya, Ger Mao. Jika ini dilaporkan ke Kepala Desa. Bagaimana kamu akan menanganinya?"
Yan Mao tersenyum. "Ayo laporkan saja, lihat bagaimana aku akan menanganinya."
Daddy Song yang dibela beberapa orang, dia segera menjadi sombong, dia bangkit dan menunjuk dengan marah kearah Yan Mao. "Aku akan menuntutmu ke Yamen."
"Silakan!" Yan Mao tidak takut, segera dia berbicara. "Aku juga akan melapor ke Yamen, seseorang masuk ke dalam rumahku tanpa izin, mengambil dagingku tanpa izin dan bahkan memukul anak-anak-ku. Lihat, siapa yang akan menang."