Beberapa orang langsung menatap kearah Daddy Song, kejahatan memasuki rumah tanpa izin sudah cukup membuat Daddy Song masuk penjara, apalagi mencuri daging dan memukul anak-anak. Bukankah itu membuat kasusnya semakin besar.
Daddy Song langsung bergemetar ketakutan. Dia tidak berpikir bahwa Yan Mao akan berpikir sampai disini. Yan Mao menatapnya ketakutan, ini sangat menguntungkan. Membuat beberapa pernyataan yang menakuti pihak lain.
Lalu Kepala Desa datang ke tempat kejadian, dia melihat bahwa Yan Mao menghadapi semua orang. "Kepala Desa datang, Kepala Desa datang."
Tiba-tiba Daddy Song menangis dengan keras. Beberapa orang didekatnya segera menjauh. Mereka tidak ingin terkait dengan drama Daddy Song. "Kepala Desa, kamu harus membantuku menangani keadilan. Menantuku yang tidak berbakti ini menarik rambutku dan melemparkanku ke luar. Semua orang melihatnya, jika kamu tidak percaya. Kamu tanyakan saja pada mereka."
Ketika Kepala Desa memandang mereka, mereka semua menganggukkan kepalanya. Yan Mao sama sekali tidak mengubah ekspresinya. Kepala Desa menatap Yan Mao. "Ger Mao, apakah itu benar?"
"Ya, itu benar. Aku menarik rambutnya dan melemparkannya ke tanah." Yan Mao sama sekali tidak berniat untuk menyembunyikannya. Kedua anak itu segera mendekat, dia memeluk kedua paha Yan Mao.
Mereka semakin kagum dengan Daddy mereka. Biasanya ketika Kakek Ger Song memarahi mereka, Daddy mereka hanya akan diam dan menghibur mereka berdua. Namun kali ini, Daddynya bahkan menyeret Kakek Ger Song dan melemparkannya ke tanah.
Yan Mao tidak tahu bahwa dia sekarang menjadi idola kedua putranya. Kepala Desa melihat bahwa kedua putranya bersembunyi. Dia segera berbicara. "Kalian berdua, apakah ada yang ingin kalian bicarakan?"
Dabao memiliki wajah yang lebih bengkak dari Erbao, dia mengarahkan tangannya pada Daddy Song. "Kakek Ger Song, berteriak di depan rumah. Kami berada di dapur membawa kembali barang bawaan Daddy. Lalu Kakek Ger Song masuk ke dalam rumah, dia bahkan pergi ke dapur dan mengambil daging yang Daddy beli. Aku dan Erbao menghalanginya, dia memukulku dan Erbao. Paman Kepala Desa, lihat aku dan Erbao, kami mencoba menahannya, dia semakin memukul kami."
"Omong kosong, dua anak liar itu berbohong."
"Kami tidak berbohong. Jika kamu tidak mencuri, akankah kami memghalangimu. Daddy kami pergi dan kamu mengambil daging yang Daddy beli." Erbao berbicara, dia juga marah. Karena dia kecil, dia tidak mampu melawan Daddy Song.
Begitu Yan Mao mendengarnya tangannya terkepal erat. "Beraninya kamu....."
Kepala Desa segera marah. "Ger Xun, kali ini kamu bertindak terlalu jauh. Bukankah peringatanku sekali tidak mampu menahanmu."
Daddy Song segera ketakutan. Lalu seseorang datang, dia memberikan ekspresi yang sangat ganas. Itu adalah kepala keluarga Song bersama dengan kedua orang tua Yan. Daddy Song segera mundur ketakutan seperti burung puyuh.
Ayah Song tidak mungkin memukul Daddy Song didepan orang-orang, dia hanya memberikan sedikit tatapan kebencian. Dia menatap kearah Yan Mao juga pada saat yang sama. Dia sedikit membenci menantunya ini. Dia hanya mengambil beberapa daging, menantunya sudah membuat keributan.
Ayah Song menatap kearah Yan Mao, "Menantuku, bukankah kamu sedikit berlebihan?"
"Apakah aku berlebihan? Dia masuk ke rumahku tanpa izin dan mengambil daging di rumah, memukul anak-anakku itu adalah cucumu sendiri."
Ketika Ayah Song mendengarkan ini, dia mengerutkan alisnya. Dia tidak mengatakan apapun.
Yan Mao tiba-tiba memiliki perasaan yang kuat. Dia melanjutkan ucapannya. "Apakah aku yang berlebihan atau dia? Semua orang melihat bagaimana dia memegang daging? Aku ingat bahwa aku memang menantu kalian. Tapi ingatkah kalian, bagaimana suamiku pergi dari desa, kamu memaksanya menggantikan putranya untuk pergi ke kemiliteran? Aku bahkan bertahan selama 3 tahun, membesarkan putra-putraku. Setelah aku membeli beberapa daging, Daddy mertuaku datang ke rumahku merampok daging di rumah dan memukul anak-anakku. Apakah aku akan diam saja diperlakukan seperti itu?" Yan Mao menatap kearah Ayah Song, dia tidak ingin berbicara seperti ini, tapi entah mengapa dia mengatakannya. Seperti perasaan tubuh ini masih tertinggal di tubuh ini. Pada akhirnya dia membicarakannya.
Beberapa orang berbisik, mereka juga menyalahkan Daddy Song, ketika mendengarkan secara langsung. Mereka langsung merasa simpatik pada Yan Mao. Tiba-tiba air mata Yan Mao mengalir, dia kembali berbicara.
"Tiga tahun aku membesarkan anak-anakku tanpa bantuan orang lain, terkecuali orang tuaku dan juga keluarga Saudara Wu. Selama tiga tahun, berapa Mu tanah yang sudah diambil oleh Daddy mertuaku. Aku hanya menyisakan 1 Mu tanah untukku, beberapa bulan yang lalu, dia datang padaku dan memintaku menyerahkan rumahku. Dia mengatakan bahwa rumah ini adalah milik putranya. Dan setelah putranya meninggal, rumah ini milik mereka. Aku tidak menerimanya, kami bertengkar, itu pertama kalinya aku bertengkar padanya. Dia mendorongku ke sungai. Pada saat itu aku pikir aku akan mati. Aku merasa kasihan pada kedua putraku, tapi pada akhirnya aku disini. Dia berani memasuki rumahku, jika aku tidak membunuhnya, ini adalah pengampunan dari hatiku." Yan Mao tanpa sadar menangis. Yan Mao merasakan wajahnya basah, ini jelas bukan dia yang menangis. Sepertinya emosi tubuh ini masih tertinggal. Jadi dia melampiaskan emosinya setelah tiga tahun.
Begitu ingatan semuanya muncul, Yan Mao secara tidak sadar merasa sedih. Di jaman ini, melawan yang lebih tua disebut tidak berbakti. Orang-orang selalu membela yang lebih tua. Baik apakah yang tua itu salah, pembaktian membutakan mata semua orang.
Yan Mao yang asli membenci keluarga suaminya, jika dia bisa memilih, dia tidak ingin menikahinya. Namun bagaimanapun suaminya adalah pria yang pengertian, tidak seperti kedua orang tuanya.
Ketika kedua anak itu mendengarkan ucapannya. Dabao dan Erbao segera memeluknya lebih erat. "Daddy jangan menangis."
Yan Mao segera menatapnya. Dia berbicara didalam hatinya, sebenarnya aku juga tidak ingin menangis, namun ini adalah orang tua asli kalian yang menangis. Jadi dia tidak bisa melakukan apapun.
Ketika kedua orang tua Yan mendengarkan cerita ini dari mulut putranya. Segera Daddy Yan datang dan menjambak rambut Daddy Song. "Kamu gemuk, berani melakukan itu pada putraku, beraninya kamu..."
Seketika orang yang merasa kesedihan Yan Mao, akhirnya sedikit tercengang pada apa yang dilakukan oleh Daddy Yan. Mereka semua segera menyadari, tidak heran jika Ger Mao seperti itu, lihat Daddynya.
Kepala Desa yang menatapnya, dia tidak berbicara. Begitu Yan Mao melihat kearah Daddy Yan. Dia mengacungkan jempolnya tanpa sadar, oh Daddy Yan benar-benar membantuku dalam banyak hal. Lihat wajah semua orang, mereka tercengang.
Ayah Song ingin memisahkan kedua orang itu, namun Ayah Yan menghalanginya. Kali ini semua orang hanya menonton kesenangan itu. Kepala Desa segera berbicara. "Cukup hentikan."
Kali ini penampilan Daddy Song benar-benar berantakan. Daddy Yan sama sekali tidak puas. Karena Daddy Yan sudah bekerja diladang hampir seumur hidupnya, tenaganya lebih kuat dibandingkan dengan Daddy Song yang memanjakan dirinya di rumah.
Meskipun tubuh mereka jauh berbeda, jelas tenaga Daddy Yan sangat besar. Kepala Desa berbicara, Daddy Yan menghentikan perbuatannya. Dia mendengus dengan galak kearah Daddy Song.
Dia segera berbicara. "Jika kamu berani menyentuh putraku dan cucuku, aku tidak akan memaafkanmu."