Pintu pagar dibuka oleh Auriga dengan pelan. Dia baru pulang sekolah, agak telat memang karena tadi dia main futsal dulu bersama Daffa dan Haksa. Ketika dia hendak menutupnya kembali, dia melihat Abel yang juga baru pulang sekolah, abangnya itu sudah membawa motornya lagi. Seketika ide usil langsung datang di pikiran Auriga, dia buru-buru menutup dan mengunci pintu pagar.
"Eh dek bukain pagarnya." Abel berkata pelan sambil mematikan motornya. Dia menatap penuh harap pada adiknya itu.
"Gak mau. Bilang dulu, Auriga ganteng baik hati tolong bukain pagarnya dong..." goda Auriga sambil tersenyum puas, dia memainkan kunci pagar yang sedang dia pegang.
"Astaga adek siapa sih!! Bukain ga dek, gak abang bantuin lagi ngurusin kucing-kucing kamu ya," ancam Abel.
"Ada Mas Danan yang mau bantuin." Auriga masih santai-santa saja. Melihat Abel yang sudah mulai kesal membuatnya sangat senang.