"Kita saudaraan. Makanya aku tanyain mau pulang bareng gak?" Lancar banget mulut Auriga ngomong begituan, tidak seperti dia tempo lalu yang kaget sampai gak bisa berkata-kata di depan Agha.
Agha semakin kelihatan kebingungan dengan ucapan Auriga. Melihat wajah kebingungan Agha membuat Auriga tersenyum.
"Ini termasuk motif penculikan gak sih?"
"Kamu pernah diculik ya? Sejak tadi bilang ngomongnya penculikan mulu." Auriga menatap Agha setengah kesal.
"Kata Aydan harus hati-hati sama orang, jangan gampang percaya."
"Kata Aydan harus hati-hati sama orang, jangan gampang percaya."
"Sialan si Aydan." Auriga malah kesal sama Aydan sekarang, bisa-bisanya Aydan mencuci otak kembarannya sehingga berhasil bikin dia menahan emosi.
"Dah lah, aku anterin balik. Udah mau sore." Auriga dengan santai memegang tangan kiri Agha, sementara tangan kanan Agha memegang tongkatnya.